• About
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Indextrondosoul Farm

  • Home
Home » Archive for April 2013

Kamis, April 25, 2013

Cara melatih otot leher ayam bangkok agar lebih ideal


Cara melatih otot leher ayam bangkok agar lebih ideal
Agar otot leher ayam bangkok menjadi kuat dan ideal maka harus dilakukan dan latihan secara rutin. Cara yang dilakukan untuk melatih otot leher ayam bangkok adalah dengan memegang bagian depan & bagian belakang dari tubuh ayam bangkok dgn kedua pergelangan tangan. Bagian paha tertumpu pada pergelangan tangan kiri, sedangkan pergelangan kanan untuk menumpu leher. Dalam posisi jongkok, kita gerakkan kedua pergelangan tangan tersebut ke depan, belakang, kiri & ke kanan.

Ayam Bangkok dgn sendirinya akan mengikuti arah gerakan tangan kita. Ayam bangkok yg terbiasa dgn latihan seperti ini biasanya akan memiliki leher dgn susunan otot yg kompak & kokoh. Latihan semacam ini juga berguna untuk memperkuat otot-otot bagian kaki, karena bagian ini secara akan bergerak aktif juga.
Di tahap awal latihan dpt dilakukan kira-kira 2 menit, kemudian seminggu kemudian meningkat menjadi sekitar 3-4 menit & jika ayam sudah terbias dengan latihan semacam ini dapat dilakukan secara rutin selama 5 menit setiap hari. Kriteria leher ayam Bangkok yang ideal adalah leher yang lentur agar mudah menghindar, kokoh untuk menahan pukulan & liat, sehingga efektif untuk mengunci. Cara lain untuk melatih leher ayam adalah dgn rajin mengurut. Dan ketika ayam sudah berumur untuk uji coba tarung/abar, maka setiap pukulan yg diterima leher ayam bangkok secara alami membuat otot leher menjadi lebih ideal.

Ukuran leher ayam harus proporsional, maksudnya tidak terlalu panjang & tidak terlalu pendek. Leher ayam yg terlalu panjang akan membuat ayam bangkok sulit menghindar dari pukulan lawan. Sebaliknya dengan leher ayam yg terlalu pendek, akan membuat ayam sulit untuk mengunci lawan.

Yang perlu diperhatikan juga adalah ruas tulang leher harus rapat, karena banyak kasus ayam kalah dalam gelanggang disebabkan pukulan ke arah leher yg membuat ruas tulang terbuka sehingga syaraf yg ada di leher terganggu dan terjadi cedera tulang

di Kamis, April 25, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Senin, April 22, 2013

Cara melakukan vaksinasi pada ternak ayam


Cara melakukan vaksinasi pada ternak ayam . Ada beragam cara untuk melaksanakan vaksinasi. Saat ini, metode yang lazim dilakukan di antarannya vaksinasi melalui mata, hidung, mulut, penyuntikan, pakan, minum, dan penyemprotan.

Tetes Mata (Intra-ocular)
Vaksinasi tetes mata dilakukan dengan cara meneteskan vaksin ke mata ayam. Cara pelaksanaannya sebagai berikut.
Tuangkan pelarut ke dalam botol vaksin hingga terisi 2/3 bagian botol.
Tutup botol, lalu kocok secara perlahan hingga vaksin tercampur merata.
Ganti tutup botol dengan tutup botol untuk vaksin tetes mata.
Agar vaksin cepat habis, bagi vaksin menjadi 3-4 bagian yang dipakai secara bersamaan oleh vaksinator yang berbeda.

Tetes Hidung (Intranasal)
Seperti namanya, vaksin tetes hidung dilakukan dengan cara meneteskan vaksin ke dalam lubang hidung. Tahapan pelaksanaan vaksinasi ini sama seperti vaksinasi tetes mata.

Melalui Mulut atau Cekok (Intraoral)
Pada metode vaksinasi mulut, vaksin diumpankan ke ayam melalui mulutnya dengan cara dicekok. Pelaksanaan vaksinasi ini sama dengan cara vaksin melalui air minum. Perbedaannya, vaksinasi dilakukan pada ayam secara individu sehingga setiap ayam mendapatkan dosis vaksin yang sama.
Contohnya, 1.000 ekor ayam akan dicekok 0,5 cc/ekor, sehingga air yang diperlukan sebanyak 500cc. Satu vil vaksin (dosis untuk 1.000 ekor) diampur dengan air akuades hingga 2/3 volume botol vaksin dan diaduk hingga tercampur merata. Setelah dituangkan ke dalam 500cc akuades. Larutan vaksin diaplikasikan melalui mulut atau dicekok.


Suntik Daging (Intramuscular)
Vaksinasi suntik daging dilaksanakan dengan cara menyuntikkan vaksin ke dalam daging. Biasanya, penyuntikan dilakukan di bagian dada dan paha. Vaksin yang disutikkan bisa berupa vaksin yang masih hdup atau sudah mati. Cara pencampuran vaksin dan banyaknya air yang dibutuhkan untuk vaksin hidup sama seperti pada vaksinasi melalui mulut. Namun, tentu saja, vaksinasi dilakukan melalui jarum sunik. Adapun pelaksanaan vaksinasinya sebagai berikut.
Sebelum digunakan, kocok vaksin ecara hati-hati hingga tercampur merata.
Suntikkan vaksin ke daging dengan dosis sesuai anjuran.
Semua peralatan yang digunakan harus steril, baik ketika melakukan vaksinasi maupun setelah digunakan.

Suntik Bawah Kulit (Subcutaneous)
Vaksinasi suntik bawah kulit dilaksanakan dengan cara mentuntikkan vaksin di bawah kulit, biasanya di area sekitar leher. Pelaksanaannya sama dengan persiapan melakukan vaksinasi suntik daging.

Melalui Air Minum (Drinking Water)
Pada vaksinasi melalui air minum, vaksin dituangkan ke dalam air yang disediakan untuk minum ayam. Air yang digunakan untuk melarutkan vaksin harus bersih dan bebas klorin. Peralatan yang harus dipakai harus bebas dari disinfektan lebih dari dua hari. Untuk memperpanjang umur vaksin, tambahkan 2-5 gram skim per liter air (tergantung dari kondisi air) ke dalam air.
Sebagai contoh, jumlah air yang digunakan untuk vaksinasi 1.000 ekor ayam yang berumur 7-4 hari adalah 10-14 hari adalah 10-20 liter. Sementara itu, ayam yang sudah dicampur dengan vaksin harus segera diberikan secara merata kepada ayam. Sebelum diberikan vaksin, ayam harus dipuasakan selama 1 jam. Disamping itu, tempat minum ayam harus terhindar dari sinar matahari langsung.

Penyemprotan (Spray)
Vaksinasi dengan cara penyemprotan sering digunakan untuk memberikan vaksin kepada ayam yang baru berumur satu hari. Sebelum ayam tersebut dimasukkan ke dalam kandang pemanas, alat semprot yang akan digunakan harus sudah terpasang sehingga boks ayam bisa langsung dimasukkan ke dalam kotak sprayer. Setelah semua peralatan siap, vasinasi segera dilaksanakan dengan cara menyemprotkan vaksin sebanyak 1-2 kali. Aplikasi vaksinasi untuk ayam besar dilakukan dengan menggunakan sprayer khusus. Aplikasi ini akan lebih efektif jika dilakukan di lingkungan yang terkontrol atau tidak banyak angin.

Tusuk Sayap (Wing web)
Vaksinasi tusuk sayap dilaksanakan dengan cara menusukkan jarum di sekitar selaput sayap ayam dari arah bagian dalam sayap. Cara melarutkan vaksin metode ini sama dengan cara melarutkan vaksin melalui tetes mata. Pelarut yang digunakan biasanya pelarut khusus untuk vaksinasi melalui tusuk sayap. Alat yang dipakai dalam vaksinasi ini berupa jarum bercabang dua.

Melalui Pakan (Feeding)
Vaksinasi melalui pakan dilaksanakan dengan cara mencampurkan vaksin ke dalam pakan ayam. Cara ini biasanya digunakan untuk pengaplikasian vaksin cocci. Pakan yang dipakai harus bebas dari preparat anticocci (amprolium, sulfaquinoxaline, dan preparat sulfa lainnya). Cara pelaksanaannya, vaksin dicampur ke dalam pakan, lalu diberikan kepada ayam. Tempat pakan yang dipakai untuk vaksinasi adalah tempat makan ayam.

di Senin, April 22, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Mengenal jenis-jenis Ayam Potong

Mengenal jenis-jenis Ayam Potong . Jenis Ayam Potong saat ini ada bermacam-macam. Ayam potong adalah ayam yang dipelihara untuk diambil dagingnya. Peternakan ayam di Indonesia telah tumbuh cepat, setelah ditemukannya varietas ayam hibrida potong atau yang dikenal lebih lanjut dengan sebutan ayam broiler. Seiring perkembangannya, ayam broiler inipun memiliki beberapa jenis yang masing-masing memiliki keunggulan tertentu. Tentunya jika ingin berhasil dalam budidaya ayam, ada baiknya kita terlebih dahulu mengetahui apa saja jenis dari ayam potong tersebut.

1. Ayam buras ( disebut juga ayam bukan ras )
Secara genetik, bila dibandingakan dengan ayam lainnya ayam buras memiliki fase pertumbuhan yang lebih lambat. Untuk mencapai berat tubuh penjualan ideal 1 kg- 1,5kg saja butuh waktu sekitar 6-8 bulan. Meski punya kekurangan waktu pemeliharaan yang lama, namun daging ayam buras lebih unggul dibandingkan jenis ayam lainnya. Kualitas karkas daging ayam buras sangat baik, karena mempunyai jaringan ikat yang rapat dan kuat.

2. Ayam ras afkir
yang disebut dengan ayam ras afkir adalah ayam-ayam petelur yang telah habis masa produksinya. Jadi unggas tersebut tidak lagi menghasilkan telur. Pada ayam potong jenis ini memiiki berat rata-rata 2-2,5 kg dengan usia antara 18-20 bulan. Daging ayam ras afkir memilki kualitas yang kurang baik, hal ini disebabkan kandunganlemaknya yang cukup tinggi, meskipun kepadatan jaringan ikat daging masuk dalam kategori baik.

3.Ayam jabro
dinamakan ayam jabro asal usulnya adalah persilangan dari ayam jenis broiler yang disilangkan dengan ayam ras petelur. Golongan ayam potong jenis ini memiliki berat badan antara 0,5- 1 kg dengan usia antara 2-4 bulan. Bila berbicara masalah kualitas daging, ayam potong jenis jabro memiliki kuallitas yang lebih baik bila dibandingkan dengan ayam broiler. Secara genetik, ayam jabro mempunyai tingkat perkembangan lebih cepat dari ayam buras, tetapi lebih lambat daripada ayam broiler.


4.Ayam pejantan ras
ayam potong jenis ayam pejantan ras adalah ayam yang berasal dari golongan ayam petelur dengan jenis kelamin jantan. Ayam tersebut sengaja dipelihara untuk dijadikan ayam pedaging. Kualitas daging ayam setara dengan ayam jabro. Ayam pejantan ras memiliki tingkat perkembangan yang lebih lambat dari ayam broiler.

5. Ayam broiler
Jenis ayam potong yang paling banyak dikonsumsi. Bila anda sering mendengar ayam potong, dengan warna putih ya itulah ayam broiler. Bulunya tebal dengan tingkat perkembangan yang jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan ayam buras. Ayam broiler memiliki jaringan ikat yang lunak, pada umumnya dipelihara untuk kemudian dipotong dalam rentang waktu antara 5-7 minggu. Pada waktu tersebut ayam telah mencapai berat sekitar 1,3 sampai dengan 1,8 kg.

Sumber

di Senin, April 22, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Jumat, April 19, 2013

Cara merawat Ayam Bangkok Petarung


Cara merawat Ayam Bangkok Petarung -  Ayam bangkok lebih dikenal dengan ayam petarung, karena ayam ini memiliki nyali yang besar dan didukung dengan postur tubuh yang besar pula. tetapi taukan anda jika ayam bangkok tidak dirawat dengan benar maka nyali bertarungnya akan berkurang dan bahkan kurang berani bertarung. Jika hal ini terjadi maka ayam bangkok yang anda miliki tidak lebih dari seekor ayam kampung biasa. Berikut ini akan saya ulas mengenai cara merawat ayam bangkok petarung.

Ayam bangkok siap untuk dirawat sekitar umur 7 bulan. Ditandai dengan suara kokoknya yang sudah lantang dan terlihat lebih ‘sombong’, mengayomi betina dan ayam-ayam yang lebih muda. Pisahkan ayam tersebut dalam kurungan tersendiri selama seminggu. Jangan didekatkan denggn jago yang jauh lebih tua dulu sebelum memiliki mental dan nyali yang kuat.

Cara merawat ayam bangkok petarung :
Cara merawat ayam bangkok petarung yang pertama adalah membangun mentalnya lebih dulu. Jangan sampai ayam trauma atau takut dengan ayam lain yang lebih tua. Kemudian baru secara bertahap meningkatkan volume ototnya dan memperbaiki staminanya. Untuk ayam muda, jangan diabar menerima pukulan keras dahulu. Tubuhnya masih dalam masa pertumbuhan. Pukulan yg terlalu keras dapat mengakibatkan luka serius dan membuat ayam menjadi cacat.
Gebraklah secara bertahap sesuai kemampuannya. Kalau cuma kuat 5 menit, ya harus diangkat jangan dipaksakan. Rawat lagi agar minggu depan mencapai target kuat 10 menit. Begitu terus selanjutnya sampai benar-benar siap.
Untuk dapat melihat keberhasilan pelatihan yang sudah dijalani dapat dilihat dari staminanya, tenaga, akurasi pukulan, bobot pukulan, dan lain-lain. Kalau saya pribadi, ayam dikatakan ada peningkatan bila staminanya bertambah baik. Kalau sekarang cuma kuat gebrak 10 menit, minggu besok kuat 1 ronde, itu tandanya ada peningkatan. Perhatikan nafasnya, Biasanya bila nafas (stamina) sudah bagus, maka artinya otot-otot sudah mulai berkembang. Selanjutnya akurasi pukulan akan ikut bagus dengan sendirinya. Tinggal kita meningkatkan tenaganya saja (bobot pukul).

Keberhasilan merawat ayam bangkok petarung tergantung dari kerajinan anda melakukan pelatihan dan tentunya didukung dengan konsumsi makanan yang baik dan tak lupa pemberian vitamin. Ayam siap tarung ketika volume ototnya sudah bagus serta staminanya sudah baik. Untuk otot bisa diraba sendiri dari bentuk paha, otot dada, leher, pegangan, dan lain-lain. Untuk stamina, patokan saya adalah abar 20 menit tidak boleh ngos-ngosan. Dilanjutkan ronde ke dua (20 menit lagi). Di ronde ke-2 bobot pukul harus konstan dan akurasi pukulnya bagus.

Sumber
di Jumat, April 19, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Selasa, April 16, 2013

Tips Cara Mengawinkan Induk Ayam Bangkok Aduan


Tips Cara Mengawinkan Induk Ayam Bangkok Aduan . Berikut adalah tips cara mengawinkan induk ayam bangkok yang siap kawin dan untuk menghasilkan telur yang baik juga hasil yang baik pula.

Induk ayam bangkok bisa dikawinkan dengan dua cara:
Cara pertama, Induk jantan dan induk betina dilepaskan dalam kandang 4m x 6m.dengan perbandingan satu pejantan untuk empat okor betina.

Cara kedua, dikenal dengan cara dog-dogan yaitu induk betina dipegang dengan posisi ekor menghadap kedepan kemudian disodorkan keinduk jantan,induk jantan yang baik akan langsung mengawini induk betina. Jika pakan ayam terpenuhi induk betina akan bertelur selama kurang lebih 14 hari setelah kawin dan selama masa bertelur sampai selesai, induk betina dikawinkan setiap hari supaya semua telur terbuahi dengan baik oleh induk jantan.


Selama masa kawin sampai selesai masa bertelur induk betina sebaiknya diberikan vitamin secara rutin sekali dua hari yaitu multi vitamin (SUPRAVIT) dan tablet calk (tablet calcium untuk membantu pertumbuhan pada anak-anak).

Tablet calk ini diberikan sekali 4 hari ditambah dengan pemberian minyak ikan sebutirsetiap hari.Disamping itu diberikan juga gilingan kulit kerang yang dicampurkan kedalam makanannya,ingat!... untuk 1 sendok makan gilingan kulit kerang dicampurkan kedalam makanan untuk 10 ekor induk betina.

Gilingan kulit kerang ini diberikan sekali 4 hari selama masa bertelor,pemberian yang berlebihan bisa mengakibatkan perdarahan pada anus ayam. Semua itu diberikan untuk mendapatkan bibit unggul atau untuk memperbaiki kualitas telor agar kita nantinya mendapatkan ayam aduan yang benar-benar tangguh.

di Selasa, April 16, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Senin, April 15, 2013

Pakan Ayam Kampung Alternatif

Pakan Ayam Kampung Alternatif .Pakan ayam kampung alternatif untuk budidaya ayam non ras secara tradisional ada baiknya dipertimbangkan dari segi biaya, biaya pakan adalah biaya produksi terbesar dalam budidaya ternak, untuk itu diharapkan semua peternak mampu mencari pakan-pakan alternatif untuk produksi ternak mereka; baik ayam ras, sapi potong, sapi perah dan lainnya yang dipelihara secara tradisional. Pada kesempatan ini kita akan menuliskan sebuah pakan alternatif yang mampu meningkatkan produksi telur pada peternakan budidaya ayam kampung, pakan ini kita tuliskan berdasarkan pengalaman dan belum ada uji ilmiah yang dilakukan oleh kalangan akademisi peternakan, namun dari hasil pengamatan saya menyimpulkan bahwa pakan yang digunakan oleh peternak ini mampu menekan biaya pakan sekaligus meningkatkan hasil produksi khususnya telur ayam kampung.


Pakan alternatif yang digunakan oleh peternak yang saya amati ini terdiri dari bahan pakan berikut:

  1. Talas (umbi dan daun) disini menurut si peternak yang membudidayakan ayam kampung tersebut dapat digunakan umbinya saja, atau tangkai dan daunya saja atau dikombinasikan keduanya. Yang sering beliau gunakan adalah tangkai dan daunt alas.
  2. Beras dolog (catu), agar biaya lebih murah bila di daerah anda tidak terdapat beras dolog ini beli saja beras yang paling murah atau beras aking juga boleh.
  3. Dedak, disini untuk budidaya ayam kampung ini tidak masalah dedak kualitas sedang yang digunakan. Dedak kualitas sedang adalah dedak yang tidak terlalu halus.
  4. tepung tulang atau tepung cangkang kerang (keong) ini tidak wajib, diberi jika ada saja.


Cara mengolah bahan-bahan pakan ayam kampung diatas adalah sebagai berikut: 
Cincang talas atau batang dan daunt alas kecil-kecil kurang lebih ½ Cm, tanak semua bahan selayaknya menanak nasi. Ukuran perbandingan bahan diatas adalah; untuk 2 Kg pakan gunakan 1kg umbi talas atau daun talas, ½ Kg Beras dan ½ Kg dedak. Tepung tulang hanya dibutuhkan satu sendok makan. Aduk rata semua bahan tersebut dan ditanak.

Hasil yang didapatkan dengan menggunakan pakan ayam alternatif ini ternyata sangat bagus, pertumbuhan ayam sangat baik dan jumlah telur yang dihasilkan juga selayak peternak yang memberi pakan yang diproduksi pabrik. Oleh karena itu saya berani mengatakan bahwa ini adalah salah satu pakan ternak ayam kampung yang sangat baik diaplikasikan karena mampu menekan biaya produksi sampai 50 % daripada menggunakan pakan yang dibeli dari hasil pabrik (pelet). 

Kekurangan dalam menggunakn pakan budidaya ayam kampung seperti ini adalah sulitnya mengadaptasikan ayam dengan pakan ini. Awal-awal mengguankan pakan ini biasanya ayam kampung belum mau memakan pakan ini seperti memakan pelet. Namun ini hanya terjadi beberapa hari saja. Untuk melakukan penyesuaian paksa ayam kampung tersebut untuk memakan pakan ini dengan tidak memberi pakan selain pakan yang kita buat ini. Tidak perlu takut ayam akan mati kelaparan, ketika mereka lapar maka pakan ini akan mereka makan secara lahap.
di Senin, April 15, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Kamis, April 11, 2013

Cara Mengatasi Ayam Broiler yang Kepanasan di dalam Kandang


Cara mengatasi ayam broiler yang kepanasan di dalam kandang
Di dalam budidaya ayam ras pedaging atau lebih umum disebut ayam broiler, tata letak dan pengaturan kandang sangat berperan dalam keberhasilan usaha ini. Saking pentingnya sampai-sampai teknologi perkandangan terus berkembang belakangan ini dengan apa yang disebut sistem kandang closed house. Mengingat masih tingginya biaya investasi pembuatan kandang closed house, kebanyakan peternak di Indonesia masih membudidayakan ayam broiler di kandang tradisional berbentuk postal atau panggung.

Kali ini kita akan membahas persoalan yang sering terjadi di dalam kandang-kandang ayam broiler tradisional yaitu kondisi ayam yang merasa kepanasan terutama di bagian tepi kandang akibat sinar matahari. Jika hal ini terjadi, maka akan tampak ayam-ayam bergerombol ke tengah. Akibatnya ayam-ayam akan saling berjejalan, suhu tambah panas dan kekurangan oksigen. Ayam-ayam akan terengah-engah (panting) sebagai cara alami untuk melepas suhu panas tubuhnya. jika ini tidak segera ditangani dengan segera dan benar, bukan tidak mungkin akan terjadi peningkatan kematian akibat heat stress (stres panas).

Langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh peternak untuk menghindarkan dan mengatasi persoalan ini antara lain:


  1. Pasanglah net anggrek/paranet yang lebarnya 2 meter. Pasang secara menggantung di luar kandang di bawah tiris.
  2. Pada saat suhu panas di atas 30° C, puasakan ayam selama 3 jam mulai pukul 12.00-15.00. Angkat tempat pakannya tinggi-tinggi. Minum tetap diberikan berupa air putih atau multivitamin+elektrolit (anti stres).
  3. Obat yang paling mujarab untuk menurunkan suhu dalam kandang adalah dengan kipas angin berkecepatan 2 meter/detik ukuran 52 inchi dengan motor elektrik 1,5 HP. Dipasang setiap 20-25 meter di dalam kandang dengan posisi searah. dengan konsumsi listrik yang 3 KW, nyalakan kipas pada saat panas saja. Pasangi alat pengatur waktu (timer) agar menyala otomatis antara pukul 10.00-15.00.
Sumber


di Kamis, April 11, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Memilih Telur Ayam Kampung Berkualitas untuk ditetaskan


Memilih Telur Ayam Kampung Berkualitas untuk ditetaskan
Telur ayam kampung yang baik dan berkualitas akan menentukan hasil tetasan anak ayam yang berkualitas juga, ada beberapa cara untuk memilih telur ayam kampung yang berkualitas dan bagus untuk ditetaskan atau dikonsumsi langsung juga boleh, berikut cara-caranya :

  1. Perhatikan Ketebalan Kulit Telur ayam kampung tersebut, pilih yang ideal ketebalannya, tidak terlalu teal dan tidak terlalu tipis, kalau terlalu tebal maka anak ayam akan kesulitan jika akan keluar disaat menetas, tetapi kalau terlalu tipis maka biasanya bibit ayam akan kurang sehat sehingga kurang bagus kualitasnya
  2. Pilih telur yang bentuknya oval, kulit telur licin atau tidak kasar, rata, dan memiliki berat yang seragam dan tidak ada keretakan pada kulit telur. Bentuk ideal telur tetas adalah oval tidak terlalu bulat dan juga tidak terlalu lonjong dengan perbandingan lebar dan panjang adalah 3 : 4. dengan berat antara 40 - 50 gram agar nanti ketika menetas anak ayam memiliki berat tubuh yang hampir sama dan mempunyai pertumbuhan yang seragam.
  3. Kondisi Kantong Udara di dalam telur ayam, Kantong udara yang baik akan kelihatan bening dan kokoh dengan kedalaman sekitar 3mm dari bagian dalam telur. sementara kantong udaha yang kurang baik kedalamannya lebih dari 4.5mm serta kelihatan keruh. Kegunaan kantong udara dalam telur sangat penting. Kantong udara ini berfungsi sebagai sumber udara bagi calon anak ayam yang akan menetas. Calon anak ayam mulai menggunakan kantong udara ini pada hari ke 19 pada proses penetasan. Posisi kantong udara dapat dilihat dengan melakukan peneropongan.
  4. Umur Telur ayam kampung. Yang paling ideal adalah 4 hari dan maksimal 7 hari. Kecuali kalau telur mendapat perlakuan khusu untuk menjaga kualitas telur tetas supaya tetap bagus missal dengan alat tertentu.
  5. Pilih Telur dari indukan yang sehat. ini penting agar tidak ada penyakit turunan ke anak ayam, dan tingkat kesehatan ayam nantinya bagus

  6. Perlakuan yang bagus serta pemilihan telur ayam kampung yang tepat akan menghasilkan anak ayam yang bagus dan berkualitas juga sehingga dalam proses membesarkan anak ayam nantinya juga lebih cepat dan bisa segera mendapat hasil dari panen berternak ayam kampung.


Sumber
di Kamis, April 11, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi
‹
›
Beranda
Lihat versi web
Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Unknown
Lihat profil lengkapku
Back to top!
Copyright 2013 Indextrondosoul Farm - All Rights Reserved Design by Mas Sugeng - Powered by Blogger