Budidaya Ternak Jangkrik - Berwiraswasta adalah profesi yang menjadi pilihan banyak orang. Dengan berwiraswasta cenderung memiliki kenyamanan dalam menjalani profesi, di samping itu kita dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain jika usaha yang ditekuni dapat dikembangkan.
Seorang wiraswasta harus pandai mencari dan memanfaatkan peluang dari berbagai sektor usaha meski dari arah yang tak diduga. Saat ini banyak bermunculan peluang usaha dari segi budidaya hewan dan tumbuhan seperti budidaya kroto dan budidaya bonsai yang dapat disulap menjadi usaha yang mendatangkan pundi-pundi rupiah.
Peluang usaha dengan modal kecil namun memiliki penghasilan yang menguntungkan, yaitu budidaya jangkrik. Mengapa bisa dikatakan menguntungkan? Yuk kita simak pembahasannya berikut ini.
Jangkrik adalah sejenis serangga omnivora yang mirip belalang. Selain kroto, jangkrik biasa digunakan sebagai pakan yang baik untuk burung. Jangkrik dapat diternakkan dan dijual sebagai pakan burung dengan kisaran harga 30.000 per kg. Nah sekarang kita akan membahas ternak jangkrik dari segi tinjauan ekonominya sehingga menjelaskan mengapa budidaya jangkrik dapat dikatakan sebagai peluang usaha yang menggiurkan.
Berikut ini langkah-langkah Cara Beternak Jangkrik .
Membuat kandang
- Kandang terbuat dari kayu tripleks atau kardus bekas berukuran 100cm x 60cm x 30cm bisa menampung 4.000 ekor jangkrik. Dan kotak ini bisa digunakan 4-5 kali. Atap kandang dilapisi koran atau daun kelapa/daun pisang/daun jati/daun tebu/serabut kelapa.
- Bahan yang dibutuhkan:
- lakban licin coklat 4 buah
- lem kertas putih 4 buah
- serbuk gergaji 2 plastik
- lis kayu/bambu 40+40
- Pendukung pertumbuhan atau rumah jangkrik adalah tempat merambat dan nangkring jangkrik berupa empat lengkungan baik besar dan delapan lenkungan kecil yang dibentuk seperti kerangka besi sebuah payung.
Cara Beternak Jangkrik
Penetasan telur
Telur jangkrik dimasukkan ke dalam kain lembab. Telur akan menetas 2-3 hari kemudian. Setiap 400 gram telur akan menghasilkan 80 kg jangkrik umur 35 hari (1 kg jangkrik kurang lebih 1.000 ekor).
Bahan yang dibutuhkan:
- Kain tetas 2 buah/dus atau per kandang
- Nampan 2 buah/dus atau per kandang
- Pasir
- Sprayer
- Kertas koran bekas
- Paket telur jangkrik yang berisi telur 400 gram/paket
Cara menetaskan:
- Taruh 20 gram telur (1-2 sendok/dus atau per kandang)
- Telur diangin-anginkan terlebih dahulu sekitar 1/2 jam
- Cuci pasir dengan air panas dan letakkan di atas nampan
- Nampan diisi pasir (lembab)
- Siapkan kain tetas dan lembabkan dengan percikan air
- Taruh kain tetas di atas nampan
- Taburkan telur merata di kain tetas
- Tutup telur dengan melipat kain tetas
- Tutup kain tetas dengan kertas koran lembab
- Jaga kelembaban kain tetas (disemprot tiap hari)
Pemeliharaan dan pembesaran
- Pada proses pembesaran, jangkrik diberi pakan yang cukup baik yaitu pakan pelet buatan Astrik dan sayuran (wortel, gambas, daun katuk, daun pepaya, sawi, dan lainnya).
- Pemberian sayuran mengikuti ketentuan berikut masa pertumbuhan hari ke-1 sampai ke-10 sebanyak 2 kali/hari, hari ke-11 sampai ke-30 (1 kali/2 hari) dan masa pertumbuhan lebih dari 30 hari tidak diberi pakan sayur.
- Tahapan pemberian pakan sayuran:
- cuci dan tiriskan sayuran
- Iris tipis sayuran yang sudah tiris
- Angin-anginkan sekitar lima menit
- Pakai alas lebih baik ketika menganginkan
- Buang sisa sayuran yang tidak dimakan sebelum diganti sebaiknya sore hari
- Sedangkan untuk minuman diberikan dalam pasir basah.
Bahan pakan dan minum
- Pakan
- Dibutuhkan 6 kg pakan per dus/kandang sampai panen
- Berikan sesuai kebutuhan
- Pakan hendaknya habis tiap hari
- Pemberian pakan dua kali sehari
- Pakan diletakkan di tengah kotak
- Pakai alas lebih baik
- Di atap rumah jangkrik (semprot terlebih dahulu)
- Pakan buatan Astrik diletakkan tipis merata (tidak menggunung)
- Minum
- Masa Pertumbuhan 1-10 hari minuman diberikan di:
- Spon/busa dibasahi dalam wadah/nampan beralas pasir atau kain di tengah kotak
- Semprot atap rumah jangkrik
- Kontrol pakan dua kali sehari
- Masa Pertumbuhan lebih dari 10 hari minuman diberikan di:
- Nampan penetasan yang diisi kerikil dan air
- Tambah air kalau kurang
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jangkrik kalung:
- Jangkrik tumbuh kerdil karena bibitnya buruk atau suhu kandang lebih dari 30 derajat C
- Kanibalisme atau saling memakan antarjangkrik disebabkan kurang makanan/sayur, kurang minum, atau kurang rumah/persembunyian
- Jangkrik mencret diakibatkan makanan tak teratur dan suhu yang kurang baik.
- Hati-hati terhadap perangkap yang menyebabkan jangkrik meloloskan diri dan tidak nyaman seperti lakban terbuka, ada lubang lakban, air tergenang, lubang pinggir dinding, dan lubang kecil untuk kabur
- Penting membersihkan kandang sebelum digunakankembali dengan kuas/sikat gigi bekas, semprot dengan larutan sirih atau desinfektan, lalu jemur di sinar matahari langsung selama dua hariTahap panen dan pemasaran Jangkrik bisa dipanen pada umur 35 hari yaitu ketika sudah bersayap. Panenan jangkrik (yang sehat, tidak ada luka atau anggota badan lepas).
Perkiraan Usaha Ternak Jangkrik :
Modal awal yang dibutuhkan untuk memproduksi 80 kg jangkrik sekitar Rp 1.400.000 dengan perincian:
Kotak (20 buah) Rp 200.000
Telur 400 gr Rp 240.000
Pakan 120 kg Rp 900.000
Beban oven Rp 50.000
Biaya administrasi Rp 10.000
Hasil penjualan 80 kg jangkrik = 80 kg x Rp 30.000/kg = Rp 2.400.000
Profit per 80 kg jangkrik = Rp 2.400.000 - Rp 1.400.000 = Rp 900.000
Setelah menyimak uraian di atas tentu dapat memberikan sedikit gambaran pada Anda tentang seberapa besar keuntungan yang bisa didapat dari bisnis budidaya jangkrik ini. Untuk mengatahui cara beternak jangkrik dengan benar, silakan mengunjungi artikel kami selanjutnya mengenai cara beternak jangkrik. Selamat mencoba dan semoga berhasil dalam merintis bisnis Anda, dengan modal sedikit dapat dikembangkan menjadi usaha yang menghasilkan