• About
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Indextrondosoul Farm

  • Home
Home » Archive for Maret 2013

Sabtu, Maret 30, 2013

Manfaat Vitamin bagi Ayam Petelur


Tujuan utama dari semua usaha peternakan ayam petelur adalah untuk mendapatkan produksi yang optimal, pemakaian pakan yang efisien dan ayam petelur yang sehat. Nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, air dan vitamin adalah essensial bagi fungsi-fungsi vital ayam petelur. Namun vitamin mempunyai perannya sendiri, dimana dibutuhkan jumlah vitamin yang cukup agar penyerapan semua nutrisi tadi dalam pakan dapat efisien. Oleh sebab itu, nutrisi yang optimal dapat terbentuk hanya jika unggas diberikan pakan dengan kandungan mikro dan makro nutrisi yang tepat untuk pertumbuhan, kesehatan, proses reproduksi dan ketahanan hidupnya.

Vitamin adalah substansi aktif dan sangat dibutuhkan oleh manusia maupun hewan. Tergolong dalam mikronutrisi dan sangat dibutuhkan bagi metabolisme normal pada hewan. Vitamin juga sangat dibutuhkan untuk mencapai kesehatan yang optimal, sama halnya dengan fungsi fisiologis normal seperti tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup dan bereproduksi. Kebanyakan vitamin tidak bisa dibentuk secara alamiah oleh ayam (unggas) dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan fisiologisnya. Sehingga vitamin ini harus tersedia dalam pakannya. Vitamin terkandung pada banyak bahan penyusun pakan dalam jumlah yang sedikit. Apabila terjadi kekurangan vitamin pada pakan, akibat tidak sempurnanya proses penyerapan, maka dapat mengakibatkan munculnya penyakit ataupun sindroma kekurangan vitamin.

Secara umum vitamin dibagi menjadi dua golongan berdasarkan kelarutannya dalam lemak dan dalam air. Vitamin yang mudah larut dalam lemak terdiri dari vitamin A, D, E dan K. Sementara vitamin B komplek (B1, B2, B6, B12, Niacin, Asam pantotenat, Asam folat dan Biotin) dan vitamin C digolongkan dalam vitamin yang mudah larut dalam air.


Saat ini semua industri pakan sudah memahami bahwa jumlah minimum vitamin dalam pakan amat dibutuhkan. Hal ini untuk menghindari gejala klinis yang timbul akibat defisiensi vitamin yang mengakibatkan kesehatan serta produksi menjadi tidak optimal. Yang menjadi pertimbangan adalah bahwa produktifitas dari peternakan pasti terus berkembang, bisa melalui peningkatan kemampuan genetis, modifikasi nutrisi, modifikasi manajemen serta pengembangan sistem pemeliharaan. Hal ini pastinya akan meningkatkan kebutuhan akan vitamin. Selanjutnya, produksi unggas yang intensif akan meningkatkan metabolisme, gangguan lingkungan dan cekaman penyakit yang pada akhirnya akan menyebabkan tidak optimalnya performans serta tingginya kemungkinan terjadi difisiensi (kekurangan) vitamin. Kontaminasi jamur (mikotoksin) pada pakan dan zat yang berlawanan dengan vitamin, juga dapat membatasi dan bahkan menghambat kerja beberapa vitamin.

Faktor-faktor tadi, mulai dari latar belakang genetis unggas, status kesehatan akibat program pemeliharaan dan komposisi bahan baku pakan, dapat membedakan kebutuhan masing-masing vitamin. Asupan dan ketersediaan vitamin dari sumber alam sangat tidak bisa diperkirakan. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan kandungan vitamin dalam bahan baku pakan (tergantung pada iklim saat ditanam, penentuan waktu panen dan proses penyimpanan bahan baku). Jadi akan lebih baik untuk mempertahankan kebutuhan vitamin ayam, melalui pemberian vitamin tambahan.

Agar unggas dapat memberikan hasil yang sesuai dengan potensi genetisnya, nutrisinya dan terutama ketersediaan vitamin harus optimal. Vitamin B dibutuhkan agar penyerapan nutrisi menjadi efisien. Bersama dengan vitamin A, vitamin B sangat penting untuk membantu ayam dalam aktivitas metabolismenya dan untuk mempertahankan serta meningkatkan kemampuan bertelur. Vitamin C dan E sama-sama dapat meningkatkan ketahanan ayam terhadap stress dan membantu mempertahankan kesehatan ayam.
Sementara itu, keuntungan spesifik yang berhubungan dengan kualitas telur yang superior dapat dicapai, jika vitamin E diberikan dalam jumlah optimal pada pakan ayam yang sedang bertelur. Akhirnya, vitamin D dibutuhkan untuk membantu proses pembentukan tulang dan kerabang serta untuk menghindari masalah kelumpuhan.

di Sabtu, Maret 30, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Jumat, Maret 22, 2013

Manfaat Batang Pisang untuk Makanan Sambilan Ayam


Berbagai alternatif penyediaan pakan dilakukan sebagian peternak unggas untuk menyiasati fluktuasi harga pakan dan harga jual ternak kaitannya dengan FCR (Feed Convertion Ratio). Peternak yang profesional tentu saja benar-benar memperhatikan persoalan FCR ini karena di situlah letak keberhasilan usaha budidaya ternaknya. 

Pisang adalah kata yang begitu akrab di telinga kita dengan segudang manfaat. Seluruh bagian dari pisang mulai dari daun, jantung (ontong), buah, bonggol, kulit sampai dengan batang pohonnya bisa dimanfaatkan. Khusus untuk batang pisang, pemanfaatannya telah lumayan dikenal di kalangan peternak ruminansia (sapi, kambing dsb). Namun pemanfaatan untuk unggas apakah bisa?
Batang pisang ternyata kaya akan kandungan glukosa dan selulosa namun rendah kadar ligninnya. Ini menarik karena glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Sementara itu, lignin adalah suatu bentuk serat yang dalam jumlah kecil dibutuhkan ternak untuk membantu pencernaan. Kandungan lignin pada pakan ternak sangat berpengaruh pada kemudahan pakan itu untuk dicerna. Pakan yang rendah kandungan ligninnya mudah dicerna oleh binatang. Tapi, kalau pakan yang diberikan terlalu banyak kandungan ligninnya, ternak bisa ‘mencret’.

Fakta ilmiah sedemikian sudah cukup sebagai dalil atas kenyataan praktek yang penulis lakukan pada ternak unggas meskipun dulu hanya berdasar ‘katanya’. Kami memberikan cacahan batang pisang ke ternak ayam broiler saat itu (di Kalimantan Selatan) dengan alasan untuk mendinginkan badan ayam akibat suhu udara yang ekstrim panas (dekat garis katulistiwa). Batang pisang dicacah halus lalu diberikan ke ayam saat ayam berumur 23 hari, 27 hari, 30 hari, dan 33 hari di tempat pakan bagian luar saja. Sore harinya diminumi air yang dicampur VITERPAN Unggas seperti biasanya.

Hasilnya sangat bagus karena ayam tampak lebih tenang meski suhu sangat panas memanggang di siang hari. Dan, pakan lumayan hemat karena sebagian ruang di tembolok dan perut ayam terisi cacahan batang pisang yang tidak usah beli. Efek kenyang tetap tampak dan yang penting, pemenuhan unsur gizi tetap terjaga terutama kalori yang diperoleh dari kandungan glukosa dalam cacahan batang pisang tersebut. Grafik penambahan bobot bahkan maju 1 hari dari baku standar budidaya. Menarik sekali. Satu hal lagi, kematian ayam di atas umur 25 hari amatlah ditakutkan peternak karena ayam yang mati berarti membuang pakan dalam jumlah cukup besar dan itu lampu kuning buat FCR dan Index Prestasi keseluruhan. Ayam kami, memang ada yang mati juga pada fase itu (namanya ajal siapa yang bisa ngatur kalau bukan Yang Maha Kuasa), tingkat kematiannya hanya 1-2 ekor dan itu hanya persoalan kompetisi ruang dan pakan. Tentu yang besar yang menang, yang kecil dan agak lemah, ya kalah. Toh hasil akhir mortalitas hanya 3%, masih sangat bisa ditoleransi tentunya.

Sumber

di Jumat, Maret 22, 2013 3 komentar:
Berbagi

Kamis, Maret 21, 2013

Tips Merawat Ayam Mutiara


Ayam mutiara (Guiena Fowl)  merupakan unggas yang banyak dikembangbiakkan sebagai hewan hiasan. Karena Ayam mutiara mermiliki bentuk tubuh dan warna bulu menarik untuk dilihat. Bulu-bulunya dihiasi dengan bintik-bintik seperti mutiara. Karena merupakan unggas hias, maka harga ayam mutiara lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga ayam konsumsi. Harga ayam mutiara bervariasi tergantung daerah masing-masing, berkisar antara 200 sampai 300 ribu satu pasang. Dengan makanan dan model pemeliharaan yang hampir sama dengan ayam kampung, bisnis budidaya ayam mutiara memiliki prospek yang lebih baik dan menguntungkan. Ayam mutiara sendiri banyak dijual dan di pasarkan di pasar burung.

Jenis Ayam Mutiara

Ayam mutiara memiliki banyak jenis yang dibedakan menurut warna-warna bukunya antara lain pearl (abu-abu), putih, Royal Purple,Violet, Coklat. Lavender dan lain-lain. Dalam perkembangannya ayam mutiara banyak dihasilkan oleh hasil cross-breeding antara ayam mutiara yang asli dengan ayam lain, sehinga ragam jenis ayam mutiara semakin banyak.
Ayam Mutiara Dewasa


Habitat Hidup Dan Model Kandang Ayam Mutiara

Ayam mutiara sebenarnya sebenarnya merupakan keluarga Burung (Aves) bukan ayam walau kemudian dikenal dengan nama Ayam Mutiara. Ayam ini berasal dari daratan Afrika yang di habitat aslinya hidup bergerombol pada sabana dan semak-semak. Meski dari kelompok burung, ayam mutiara tidak suka terbang tinggi dan lebih suka mencari makan di padang sabana. Karena itu dalam membudidayakan ayam mutiara model tempatnya bisa dibuat seperti halnya di alam aslinya.

Model kandang dibuat seperti kandang ayam pada umumnya , tetapi jika siang hari dilepas pada halaman/lahan terbatas yang tersedia pasir dan rumput. Selain itu kandang dan tempat bermain ayam mutiara harus cukup terkena sinar matahari agar bulu-bulu indah dan tidak lembab. Jika tersedia ayam mutiara lebih suka tidur pada malam hari pada tempat yang tinggi, karena itu pemberian tempat bertengger pada kandang sangat baik. Dengan tidur bertengger, ayam mutiara menjadi lebih sehat dan tahan terhadap penyakit.

Kandang ayam mutiara dewasa dengan ayam mutiara anakan juga berbeda, ayam mutiara dewasa relatif tahan terhadap perubahan suhu lingkungan. Akan tetapi pada ayam mutiara anakan diperlukan suhu ruangan yang cuku hangat karena bulu-bulunya belum cukup melindungi dari suhu dingin pada malam hari. Karena itu kandang yang cocok adalah kandang box yang diberi penghangat menggunakan lampu listrik. Pada pagi hari anakan mutiara perlu dijemur agar sehat dan kandang tidak lembab.

Menetaskan Ayam Mutiara

Salah satu cara mendapatkan ayam mutiara adalah dengan menetaskan dari telur, dengan membeli telur dan menetaskan sendiri kita lebih bisa mengamati perkembangan ayam sejak usia dini. Tetapi cara ini membutuhkan ketelatenan dan kesabaran. Cara menetaskan ayam mutiara bisa dilakukan dengan indukan ayam mutiara, indukan ayam kampung, entok dan dengan mesin tetas. Telur ayam mutiara yang sudah dibuahi akan menetas dalam waktu 28 hari. Konon ada perbedaan waktu menetas tergantung cross-breeding dengan ayam jenis apa.

Setelah telur ayam mutiara menetas, ditempakan pada ruangan yang cukup hangat dengan diberi lampu penghangat. Anakan ayam mutiara mirip dengan anakan ayam kalkun , sehinga agak sulit dibedakan. Setelah muncul bintik-bintik mutiara mulai dapat dengan mudah dibedakan dengan ayam kalkun. Pada usia dewasa ayam mutiara jantan sulit dibedakan dengan ayam mutiara betina, sehingga perlu kejelian dan pengalaman untuk membedakannya.

Makanan Ayam Mutiara
Pada dasarnya ayam Mutiara merupakan hewan omnivora atau bisa memakan apa saja. Di alam aslinya ayam mutiara memakan rumput, daun-daunan, serangga, cacing dan lain-lain. Untuk budidaya di rumah bisa diberikan makanan sisa nasi, bekatul, sisa sayuran dan makanan apa saja. Di dalam budi daya ayam mutiara secara intensif pemberian makanan disesuaikan dengan kebutuhan gizi setiap harinya dan perlu dihitung secara detail. Kebutuhan gizi dapat dipenuhi dengan memberikan konsentrat, sayur-sayuran, bekatul dan lain-lain.

Seperti halnya beternak ayam jenis lainnya, pola pemberian makanan ayam mutiara berbeda-beda dalam setiap usianya. Pola pemberian makanan ayam mutiara anakan lebih banyak mengunakan konsentrat untuk starter, yang mengandung peotein tinggi. Pada usia perkembangan diberikan makanan dengan kandungan konsentrat untuk grower dan pada usia dewasa lebih banyak makanan yang memicu telur dan keindahan tubuh.

Sumber

di Kamis, Maret 21, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Rabu, Maret 20, 2013

Tips untuk Ayam Bekisar

Tema mengenai cara merawat ayam bekisar berkualitas ini cukup penting dan banyak dicari orang di google dengan kata kunci cara merawat ayam bekisar berkualitas. Selanjutnya silakan anda membaca artikel cara merawat ayam bekisar berkualitas selengkapnya, Berikut ini adalah artikel selengkapnya:

Para penghobi ayam bekisar berlomba-lomba untuk mencetak ayam bekisar berkualitas, baik dari sisi suara kokoknya maupun warna bulunya. Salah satu bekisar yang banyak digemari orang adalah ayam bekisar berwarna putih. Berikut ini akan saya share cara mencetak ayam bekisar putih. Seperti yang kita ketahui bahwa ayam bekisar merupakan hasil kawin silang antara ayam hutan hijau jantan dengan ayam kampung betina. Induk betina akan mendominasi warna bulu hasil silang ayam hutan dan ayam kampung, sedangkan suara dan postur tubuh didominasi induk jantan, Jadi ayam kampung betina merupakan penentu warna ayam bekisar yang akan dihasilkan. Untuk menghasilkan ayam bekisar berbulu putih maka kita harus kawinkan ayam hutan jantan dengan ayam kampung putih mulus. Ayam kampung betina putih ini hendaknya diperoleh dari hasil indukan ayam kampung berbulu putih baik induk jantan maupun betinanya. Selanjutnya ayam kampung putih ini dikawinkan sesamanya, sehingga diperoleh anakan ayam kampung putih. Yang selanjutnya dikawinkan lagi, sedemikian rupa hingga sampai 5 tingkat. Untuk keturunan tingkat 5 ini, bisa langusung kita kawinkan dengan ayam hutan sehingga dihasilkan anakan ayam bekisar putih.
Jika kita kawinkan ayam hutan jantan dengan ayam kampung betina secara langsung tanpa kawin silang lima tingkat tadi akan dihasilkan bekisar putih juga, tetapi tidak putih mulus. 

Warna bulu ayam bekisar yang banyak disukai orang:
  • Bekisar Kangean /Madura yang merupakan kawin silang dari induk betina berbulu satu macam misalnya hitam, merah, putih, kuning, dan abu – abu.
  • Bekisar Putih (Yogya), yang merupakan hasil perkawainan dari induk betina berwarna putih mulai dari paruh, hingga telapak kaki kecuali jengger, pial, dan cuping berwarna merah.
  • Bekisar Hitam (Parakan), merupakan hasil persilangan ayam hutan dengan ayam Kedu Hitam betina atau cemani. Bentuk tubuh tinggi, besar, tegap dan berbulu hitam.
  • Bekisar Multiwarna (Solo), dari indukan betina berbagai warna yang dipilih sesuai selera sehingga kaya akan warna dan suaranya sangat nyaring dengan ujung suara meninggi.

Untuk Info Tips Sebelum Kontes Klik Saja Ini

Sumber
di Rabu, Maret 20, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Selasa, Maret 19, 2013

Manfaat Daun Pepaya untuk Makanan Tambahan Ayam


Tanaman pepaya hampir semua bagiannya mulai dari akar, daun, getah sampai biji secara empiris sudah dipergunakan sebagai antelmentik. Diduga, zat aktif dalam pepaya adalah papain, karpain dan karposit. Papain adalah enzim proteolitik yang telah dikenal sebagai pelunak daging. Zat tersebut melakukan proses pemecahan jaringan ikat yang disebut proses proteolitik. Semakin banyak protein yang dipecah, daging yang dihasilkan semakin lunak. Papain sebagai antelmentik juga bekerja seperti dalam proses melunakkan daging. Papain melemaskan cacing dengan cara merusak protein tubuh cacing dan cacing akan keluar dalam keadaan hidup. 

Pemeriksaan efek antelmentik papain kasar terhadap cacing lambung Haemonchus contortus secara in vivo pada ayam  terinfeksi dilakukan. Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian papain kasar sampai 0,6 g / kg bobot badan menyebabakan penurunan jumlah cacing dan telurnya.

Ipteknet (2007) menyatakan bahwa tanaman papaya mengandung papain yang dapat memanjangkan daya cerna pepsin sehingga pencernaan lebih sempurna. Papain mempunyai daya anti cacing pita, cacing gelang, cacing keremi dan cacing tambang.

Enzim papain merupakan enzim yang terdapat dalam getah papaya. Enzim papain bersifat proteolitik yaitu mengkatalis ikatan peptida pada protein menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana seperti dipeptida asam amino. Kualitas getah sangat menentukan aktivitas proteolitik dan kualitas tersebut tergantung pada bagian tanaman asal tersebut. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, bagian tanaman yang mengandung getah dengan kualitas aktivitas proteolitik yang baik ada pada bagian buah, batang dan daun. Sifat enzim papain antara lain dapat bekerja optimum pada suhu antara 50 – 60 o C dan pH 5 – 7, serta memilki aktifitas proteolitik antara 70 – 1000 unit / gram. Aktivitas enzim selain dipengaruhi oleh proses pembuatannya juga dipengaruhi oleh umur dan jenis varietas pepaya yang digunakan.
Papain merupakan satu dari enzim paling kuat yang dihasilkan oleh seluruh bagian tanaman pepaya. Enzim adalah molekul kompleks yang diproduksi makhluk hidup untuk mempercepat reaksi kimia dalam sel. Pada pepaya, getah termasuk enzim proteolitik dan protein dasarnya memecah protein menjadi pepton. Kadar papain dan kimopapain dalam pepaya muda berturut-turut adalah 10 % dan 45 %. Kimopapain merupakan enzim yang paling banyak terdapat dalam getah pepaya. Daya kerjanya mirip dengan papain, tetapi mempunyai daya tahan panas yang lebih besar. Kimopapain lebih tahan terhadap keasaman tinggi, bahkan stabil dan masih aktif pd pH 2,0. Kedua enzim ini memiliki kemampuan menguraikan ikatan-ikatan dalam molekul protein, sehingga protein terurai menjadi polipeptida dan dipeptida. Hal tersebut jika bekerja pada cacing maka enzimnya akan menguraikan protein tubuh cacing, sehingga cacing menjadi lemas dan akan dikeluarkan dalam keadaan hidup (vermifuga).

Bouchut (1879) menyatakan bahwa karpain merupakan senyawa alkaloid bercincin laktonat dengan tujuh kelompok rantai metilen. Karpain efektif dalam menghambat kinerja beberapa mikroorganisme. Karpain mencerna mikroorganisme dan mengubahnya menjadi senyawa turunan pepton. Inang pun kekurangan makanan danmati. Ramsamawy dan Sirsi menyatakan bahwa jumlah senyawa karpain dalam getah pepaya mencapai 0,4 % serta membuktikan bahwa dosis 0,01 % karpain dalam ethanol dapat menghambat perkembangan lymphoid dan lymphosis leukimia.

Karpain yang merupakan senyawa alkaloid, bekerja efektif mencerna mikroorganisme, sehingga inang kekurangan makanan. Hal tersebut juga terjadi pada cacing nematoda Haemonchus contortus. Akibat karpain, maka protein tubuh cacing dicerna, sehingga cacing akan lemas dan akan keluar dari tubuh inang dalam keadaan hidup (bekerja sebagai vermifuga). Menurut Ipteknet (2007) pada daun, akar dan buah terdapat karpain yang efektif sebagai anti cacing.

Karposit merupakan senyawa yang terdapat dalam getah pepaya. Kandungan karposit lebih banyak terdapat pada daun pepaya. Karposit mempunyai fungsi yang hampir sama dengan papain dan karpain. Karposit merupakan senyawa yang aktif sebagai peluruh cacing nematoda Haemonchus contortus . Karposit bersama dengan papain dan karpain merusak protein tubuh cacing. Hal tersebut akan melemaskan cacing sehingga cacing keluar dalam keadaan hidup. Karposit merupakan antelmentik yang bekerja sebagai vermifuga. Ipteknet (2007) menyatakan bahwa kandungan carposide (karposit) pada daun pepaya berkhasiat sebagai obat cacing.

Kandungan pepaya papain, karpain dan karposit mempunyai fungsi sebagai peluruh cacing nematoda, khususnya Haemonchus Contortus pada ternak kambing dan domba. Papain, karpain dan karposit menguraikan dan mencerna protein tubuh cacing sehingga cacing akan lemas. Getah pepaya tersebut bekerja sebagai vermifuga.

Dosis tambahan daun papaya yang baik dan benar
Dosis tambahan daun papaya untuk Pakan Ayam yang benar dapat kita lihat pada pembahasan ini.

40 %           Katul                      400 gram
20 %           Jagung                    200 gram
30 %           Daun papaya          300 gram
10 %           Konsentrat             100 gram

NB : 1 kg pakan ayam digunakan untuk 60 ekor ayam untuk ayam pedaging.

Cara pengolahan daun papaya sebagai tambahan pakan ayam yang baik dan benar
Cara pengolahan daun papaya sebagai tambahan pakan ayam yang baik dan benar adalah sebagai berikut.

-  Cara pertama :
1.      Ambil 3 lembar daun papaya.
2.      Keringkan daun papaya tersebut sampai daun berwarna coklat.
3.      Hancurkan dengan menggunakan tangan.
4.      Campurkan dengan pakan pokok ayam kurang lebih 1 kilogram.

-  Cara Kedua:
1.      Ambil 3 lembar daun papaya
2.      Potong halus daun papaya tersebut.
3.      Rebus dengan air sampai matang.
4.      Campur dengan 1 kilogram pakan pokok ayam yang di tumbuk dengan sedikit air matang.

Sumber
di Selasa, Maret 19, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Tips Memelihara Ayam Kampung dari Penetasan


Cara memelihara ayam kampung ternyata terbilang mudah dan tidak terlalu sulit jika dilakukan dengan sungguh-sungguh. apalagi hasil dari pemeliharaan ayam kampung hasilnya juga sangat menggiurkan..Berikut cara pemeliharaan yang harus dilakukan pada saat telur ayam kampung menetas sampai beberapa bulan kedepan :

A. Usia 1 hari - 2 bulan ( Persiapan Hingga Pakan )

PERSIAPAN
Setelah anak ayam menetas, biarkan induknya mengerami sampai berumur 4 – 6 hari atau induk ayam mengajak keluar dari tarangan/ tempat mengeram , karena masa-masa ini anak ayam sangat rentan mati.
Pisahkan anak ayam dari induknya. Ambil anak ayam dan masukkan ke dalam kandang secara hati-hati agar tidak terjadi cidera pada kaki ayam

KANDANG
Kandang anak ayam terbuat dari kotak kayu. Untuk *+ 10 ekor anak ayam buatlah kandang ukuran + 1 m2. Kandang harus mempunyai lobang sirkulasi udara, agar saat siang hari sirkulasi udara bisa keluar masuk secara sempurna.

Pada alas kandang baik pula bila dikasih berambut (kulit padi) atau serutan kayu yang agak halus. Beri penutup agar tidak kehujanan. Usahakan agar kandang dalam keadaan kering dan bersih serta udara lancer keluar masuk.

Lubang sirkulasi udara harus lancar. Usahakan agar lubang-lubang tersebut tidak terlalu lebar dan aman tidak dimasuki predator seperti kucing, garangan, luwak tikus dan sebagainya

Sebagai penghangat tubuh pada malam hari agar anak ayam tidak mati kedinginan, mutlak disediakan penghangat berupa lampu 40 – 60W didalam kandang. Dengan adanya lampu tersebut, anak ayam akan mencari sendiri tempat yang paling nyaman dan hangat sesuai kebutuhan.

PAKAN
Makanan anak ayam pada minggu-minggu pertama adalah pakan jenis awal / permulaan yang dapat dibeli toko-toko makanan ayam. Bila anda kesulitan mencarinya, anda bisa membeli makanan ayam di toko makanan burung berupa makanan jadi/ voor untuk anak ayam (biasanya penjual sudah tahu). Makan tersebut harus terjamin kesediaanya sampai anak ayam berusia 1-2 bulan.

Sediakan makanan dibeberapa tempat, agar ayam bisa makan sewaktu-waktu tanpa berebutan. Usahakan makanan tidak terlalu penuh dalam satu wadah untuk menghindari diacak-acak dan tidak terinjak-injak. Ketersediaan air juga sangat penting. Untuk satu kandang cukup sediakan 1-2 tempat yang bisa dibeli di toko penjual makanan ayam atau burung.

Cek keadaan anak ayam setiap saat agar tidak mati karena kurang nyaman. Biasanya kalau tempat kurang nyaman atau lapar anak ayam akan menciak keras dan tak beraturan. Cek kelembaban kandang, kepanasan atau kedinginan, makanan, ataupun sirkulasi udara, apakah sudah nyaman atau belum. Bila anak ayam tenang dan bersuara / menciak dengan suara yang beraturan pertanda anak ayam nyaman dalam kandang.

B. Usia 3 Bulan - Seterusnya
1.Pada umur 3-4 bulan diberi pakan berupa pakan grower dan dedak. Kebutuhan pakan per ekor dalam sehari 50-60g dengan perbandingan 1 bagian pakan grower dan 3 bagian dedak. Selain itu, perlu ditambahkan hijauan sekitar 20% dari total pakan yang diberikan. Pakan diberikan dalam bentuk bubur berupa adonan bahan-bahan tersebut dengan air, diberikan 2 kali sehari.

2.Pada umur 4-5 bulan pakannya diganti dengan sehari sebanyak 70-80 –g dengan pakan layer dan 2 bagian dedak. Selain itu, perlu ditambahkan hijauan sekitar 20% dari total pakan yang diberikan. Pakan diberikan dalam bentuk bubur, yakni berupa adonan bahan-bahan tersebut dengan air, diberikan 2 kali sehari.

3.Selain pakan, pada umur 4 bulan ayam perlu diberi vaksin ND melalui suntikan agar ayam tetap sehat.
di Selasa, Maret 19, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Senin, Maret 18, 2013

Penyakit Infectious Bronchitis Pada Ayam



Infectious bronchitis  adalah penyakit infeksius yang sangat menular disebabkan oleh virus. Penyakit ini menimbulkan gangguan terutama pada saluran pernafasan ayam. Penyakit ini pada ayam petelur mengakibatkan penurunan produksi dan kwalitas telur. Juga pada ayam muda yang berhasil sembuh dari penyakit Infectious bronchitis, pertumbuhannya menjadi terhambat.



Penyebab
Infectious bronchitis disebabkan oleh virus yang masuk golongan Corona virus dan mempunyai struktur RNA. Dikenal sedikitnya 8 serotipe virus ini yaitu Massachusetts, Connecticut, Georgia, Delaware, lowa 97, lowa 69, New Hampshire dan Australian T.
Kekebalan silang yang terjadi diantara serotipe tidak cukup untuk melindungi tubuh ayam terhadap infeksi virus alam. Mengingat banyaknya serotipe virus dan kekebalan silang seperti tersebut di atas maka untuk keberhasilan vaksinasi, harus digunakan vaksin yang mengandung serotipe virus yang ada di daerah dimana akan dilakukan vaksinasi.

Gejala Penyakit
Penyakit menular dengan sangat cepat, dalam waktu dua sampai tiga hari, sebagian besar atau seluruh ayam muda dalam satu kandang bisa menjadi sakit. Gangguan yang dapat dilihat adalah keluar lendir dari hidung, sesak nafas, terdengar suara ngorok, mata terlihat selalu basah, sudut mata medial melebar dan selaput niktitan berwarna merah, nafsu makan dan minum menurun.
Pada ayam dewasa akan terdengar suara ngorok waktu bernafas, produksi telur menurun antara 10 – 50%. Penurunan produksi kadang-kadang terjadi dalam jangka waktu yang sangat lama dan bahkan tingkat produksi ayam normal. Kwalitas telur menjadi rendah karena telur bentuknya tidak normal, kerabang kasar atau lunak. Putih telur kental menjadi sangat cair sehingga tidak dapat dibedakan dengan putih telur cair. Daya tetas telur menurun.

Jika diadakan bedah bangkai akan tampak kelainan pada saluran pernafasan, kantung hawa, ovarium dan kadang-kadang pada ginjal. Perubahan saluran pernafasan yaitu pada trachea, bronchi dan rongga hidung ditemukan lendir yang bersifat serosa. Pada trachea selaput lendirnya menjadi kemerahan. Kantung hawa menjadi keruh dan ada bagian-bagian yang menebal (cloudyswelling). Pada layer ovarium menjadi lemah dan lunak. Seringkali ditemukan kuning telur pecah didalam rongga perut sehingga akan terjadi peradangan pada peritonium. Pada ginjal akan ditemukan perubahan yang khas yaitu pembengkakan disertai pengendapan asam urat.
Jika ayam penderita infectious bronchitis terserang CRD, keadaan penyakit menjadi lebih parah dan menjadi penyakit saluran pernafasan yang tidak sembuh-sembuh. Pada keadaan ini komplikasi dengan E.coli mudah terjadi dan memperparah keadaan.

Cara menular
Penyakit menular dalam waktu yang sangat singkat. Dalam jangka waktu 2–3 hari  sebagian  besar atau seluruh ayam dalam satu kandang menjadi sakit. Masa inkubasi 18 – 36 jam. Infectious bronchitis merupakan penyakit yang paling menular diantara penyakit menular unggas lainnya.
Penularan tidak terjadi melalui telur, sumber penularan adalah ayam yang sakit, virus keluar dari tubuh ayam sakit bersama partikel-partikel kecil lendir yang dibatukkan atau lendir yang dikeluarkan dari mata/lubang hidung. Penularan terjadi secara langsung dimana ayam sehat menghirup udara yang mengandung partikel virus. Penularan juga dapat terjadi secara tidak langsung yaitu jika virus yang mencemari petugas kandang, peralatan kandang, ayam liar/hewan lainnya masuk ke dalam tubuh ayam sehat melalui saluran pencernaan atau pernafasannya.

Diagnosa laboratorium dan diagnosa banding
Fluorescent Antibody Test
Uji netralisasi serum
Infectious bronchitis sering dikelirukan dengan Newcastle disease, infectious laryngotracheitis, CRD atau snot.

Cara pengendalian penyakit
1. Pengobatan
Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan infectious bronchitis. Usaha yang dapat dilakukan adalah membuat kondisi badan ayam cepat membaik dan merangsang nafsu makannya dengan memberikan Vita Stress dan mencegah infeksi sekunder dengan Therapy atau Doxyvet. Dapat pula diberikan pemanasan tambahan pada kandang.

2. Pencegahan
Vaksinasi infectious bronchitis secara teratur sesuai dengan petunjuk pembuat vaksin
Melakukan sanitasi kandang dan lingkungan termasuk mencegah banyak tamu dan hewan liar masuk kandang
Usaha peternakan dikelola dengan baik sehingga memungkinkan suasana nyaman bagi ayam, antara lain : jumlah ayam pada suatu luasan kandang tidak terlalu padat, ventilasi kandang cukup dan sedapat mungkin dilakukan sistem “all in all out”

Sumber

di Senin, Maret 18, 2013 4 komentar:
Berbagi

Tips Menanggulangi Penyakit Gumboro Pada Ayam

Untuk menghindari kerugian akibat kematian yang tinggi, pertumbuhan yang tidak optimal ataupun efek imunosupresif akibat kasus Gumboro, maka pencegahan kasus ini harus menjadi prioritas utama. 

Penyakit Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD) yang ditemukan pertama kali di Delaware USA sekitar tahun 1950-an, sampai saat ini masih kerap muncul di lapangan. Sudah berbagai macam vaksin dicoba namun kejadian Gumboro masih tetap dijumpai. Terutama pada masa peralihan musim seperti sekarang ini, kasus lebih sering banyak muncul. Kondisi lingkungan dan cuaca yang cepat berubah meningkatkan cekaman pada anak ayam. 

Kejadian Gumboro biasanya pada ayam berumur 3-4 minggu. Namun di daerah yang tantangan virus lapangannya tinggi kasus bisa terjadi di minggu-minggu awal kehidupan ayam, yaitu kurang dari umur 2 minggu. Ayam yang pernah terserang virus IBD laju perkembangannya menjadi kurang optimal. Pencapaian berat badan terlambat dan FCR nya menjadi lebih tinggi. Selain itu ayam menjadi lebih rentan terhadap agen penyakit infeksius. 

Oleh sebab itu, meminimalisir dan mengeliminasi faktor pencetus munculnya penyakit ini di lapangan merupakan hal yang sangat penting. Hal ini sebenarnya bukan semata-mata menjadi tanggungjawab peternak di tingkat komersial (pedaging ataupun pullet), namun pembibit dan feedmil seharusnya juga mempunyai andil yang tidak kalah penting. Munculnya kasus Gumboro dipicu oleh beberapa hal yang saling berkaitan diantaranya yaitu, kualitas DOC, kualitas pakan, manajemen pemeliharaan, program kesehatan dan vaksinasi, dan biosekuriti. 

Kualitas DOC

Peternak komersial tidak mempunyai kendali pada kualitas DOC yang dibelinya. Mereka hanya bisa memilih mana yang dianggap baik ataupun tidak, berdasarkan pengalaman sendiri dan referensi dari peternak lain. Kalau kebetulan pembibit yang sudah diyakininya mempunyai konsistensi dan komitmen tinggi dalam menjaga mutu produknya beruntunglah peternak, karena salah satu beban untuk eliminasi kasus Gumboro sudah berkurang.

DOC yang berkualitas baik merupakan hasil dari suatu proses panjang di tingkat pembibit. Ditentukan dari saat masih berupa telur di dalam tubuh induk, proses koleksi telur tetas, penetasan hingga sampai di tangan peternak komersial. Ayam pembibit yang sehat dengan pakan yang mengandung nutrisi seimbang dan bebas dari mikotoksin, mempunyai program vaksinasi yang ketat, lingkungan kandang yang bersih, serta proses koleksi, penyortiran telur yang akan masuk ke hatchery secara ketat akan menghasilkan DOC yang berkualitas. Dan dibarengi dengan manajemen transportasi yang baik dari hatchery hinggá sampai ke tangan peternak akan menjamin kualitas DOC tersebut.

Maternal antibodi yang tinggi didapat dari induk yang sehat dan divaksin secara teratur dan berkesinambungan. Vaksinasi IBD pada induk biasanya dilakukan sebelum masa produksi dan diulang lagi pada umur 40-45 minggu, dimana pada saat ini biasanya titer antibodi induk sudah menurun. Vaksinasi ulangan ini dilakukan untuk menjaga agar antibodi yang diturunkan ke anak ayam tetap tinggi. Maternal antibodi yang tinggi akan melindungi anak ayam dari infeksi agen penyakit pada minggu pertama kehidupannya (2-3 minggu pertama).

Untuk mendapatkan DOC yang sehat seperti di atas didapat dari telur tetas yang beratnya sudah memenuhi syarat untuk ditetaskan dan berasal dari induk yang tidak terlalu tua ataupun muda, telur tetas bersih, utuh tidak retak ataupun cacat dengan lingkungan kandang yang bersih dan proses penetasan yang baik dan benar. Jika lingkungan kotor dan telur yang ditetaskan pun demikian dikuatirkan embrio juga akan tercemar bakteri seperti E.coli, Pseudomonas, Staphylococcus, dll yang bisa menyebabkan peradangan pada kantong kuning telur (omfalitis).

Kondisi ini akan menyebabkan gangguan proses penyerapan kuning telur yang notabene merupakan sumber makanan di awal kehidupan ayam dan juga maternal antibodi yang diturunkan dari induknya. Atau bisa juga telur tercemar spora jamur Aspergillus, sp, sehingga anak ayam bisa terkena Aspergillosis sejak masih embrio.

Transportasi DOC dari hatchery ke farm juga akan mempengaruhi pertumbuhan DOC tersebut. Kondisi mobil pengangkut harus memenuhi stándar yang ditetapkan. Temperatur dan ventilasi ruangan harus diperhatikan agar anak ayam tidak mendapat stress yang berlebihan dam kecukupan oksigennya terpenuhi.

Kualitas Pakan

Pakan merupakan komponen pokok yang mengambil porsi terbesar dari biaya produksi suatu usaha peternakan. Kualitasnya pakan ditentukan oleh kualitas bahan baku yang menyusunnya. Dalam manajemen pakan hal yang harus diwaspadai adalah keseimbangan nutrisi dan kadar mikotoksin yang mencemarinya. Kandungan protein tercerna yang sesuai dengan kebutuhan ayam dengan komposisi asam amino yang seimbang, demikian juga dengan kadar lemak, energi, serat kasar dan mineral yang imbang sangat penting untuk pertumbuhan ayam.

Kadar mikotoksin dalam pakan harus diperhatikan, karena akan berpengaruh pada sistem imunitas dan pertumbuhan tubuh ayam. Pada saat musim hujan kita perlu waspada dengan mikotoksin ini. Di musim kemaraupun kadang kadar mikotoksin juga masih tinggi. Tingginya kadar mikotoksin berkaitan dengan proses pemanenan, pengeringan dan penyimpanan bahan baku, terutama yang berasal dari biji-bijian. Untuk meminimalisir jumlah mikotoksin perlu pencegahan tumbuhnya jamur dan pembentukan metabolitnya.

Salah satu caranya dengan pengeringan hinggá mencapai kadar air yang rendah, penyimpanan pada ruangan yang kering, penambahan antijamur (asam organik), dan mikotoksin binder (zeolit, bentonit, dll.). Proses penyimpanan dan pengangkutan bahan baku atau pakan jadi jika tidak memenuhi stándar juga akan mempengaruhi kualitas pakan. Indonesia merupakan negeri tropis dengan curah hujan tinggi, sehingga sangat cocok untuk pertumbuhan jamur. Temperatur dan kelembaban gudang penyimpan tidak boleh terlalu tinggi, yang ideal disarankan pada suhu tidak lebih dari 240 C dan kelembaban < 17 %. Selain itu pemeriksaan sampel bahan baku dan pakan jadi harus dilakukan secara teratur untuk melihat komposisi nutrisi (analisa proksimat) maupun cemaran mikotoksin.

Manajemen pemeliharaan

Manajemen pemeliharaan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu usaha produksi peternakan. Untuk mendapatkan hasil yang baik, yang paling utama adalah menciptakan kondisi dan tempat yang nyaman untuk hidup ayam. Jika ayam hidup di kandang yang nyaman, terjaga dari stres lingkungan, kebutuhan oksigen terpenuhi, cemaran gas amonia minimal, tersedia pakan yang berkualitas dan air minum yang bersih sepanjang hari, dan juga dengan pelaksanaan program vaksinasi terhadap berbagai agen infeksius yang tepat diharapkan ayam terhindar dari berbagai stres baik dari lingkungan makro ataupun agen penyakit yang ada. Dengan begitu ayam bisa tumbuh, berkembang dan berproduksi dengan optimal.

Proses pemeliharaan yang baik dan benar harus dilakukan sejak kedatangan anak ayam, masa brooding dan kehidupan selanjutnya. Masa brooding merupakan waktu yang cukup krusial bagi pertumbuhan dan perkembangan ayam, sehingga harus dilakukan dengan benar. Populasi dalam satu lingkaran brooder harus diperhatikan, 1 pemanas maksimal untuk 1000 ekor DOC. Jika populasi terlalu padat tingkat stress dan daya kompetisi ayam semakin tinggi dan kecukupan oksigen pun akan berkurang. Untuk mempertahankan suhu badan anak ayam kehangatan ruangan sangat penting karena ayam tidak dierami oleh induknya dan dan pusat pengatur suhu tubuh ayam belum berkembang sempurna. Selain itu buka tutup tirai harus diatur sedemikian rupa sehingga kesegaran udara dan kecukupan oksigen terpenuhi, selain itu juga untuk menghindari paparan angin yang terlalu dini.

Pada minggu pertama merupakan masa pertumbuhan ayam yang paling cepat. Berat badan ayam bisa mencapai 2 kali lipat dari saat menetasnya. Bisa dikatakan saat ini merupakan golden age ayam. Pada masa ini terjadi pembelahan sel cukup tinggi, sehingga kecukupan oksigen dan nutrisi sangat penting. Saat ini juga terjadi penyerapan kuning telur yang di dalamnya terdapat antibodi dari induk. Pemberian pakan sesegera mungkin setelah anak ayam datang akan mempercepat dan mengoptimalkan penyerapan kuning telur. Jika pada masa brooding kehidupan ayam terjaga dengan baik, diharapkan penyerapan antibodi induk terhadap IBD yang ada dalam kuning telur bisa sempurna. Sehingga ayam bisa mengatasi infeksi IBD dini yang bersifat subklinis. Selain itu juga meminimalkan faktor pencetus stres pada ayam seperti menjaga kecukupan pakan, minum, kecukupan sirkulasi udara, pencahayaan dan ketenangan lingkungan.

Program Kesehatan

Kasus Gumboro bisa terjadi jika kekebalan ayam tidak bisa mengatasi serbuan virus lapangan yang masuk ke tubuh ayam dan virus lapangan lebih cepat sampai di bursa dibanding virus vaksin yang diberikan. Hal ini bisa terjadi karena kondisi ayam yang tidak optimal karena stres (manajemen, lingkungan), titer antibodi induk yang rendah, jumlah virus lapangan yang terlalu banyak, strain virus vaksin yang dipakai tidak cocok dengan virus yang ada di lapangan, dan waktu pemberian vaksin yang tidak tepat.

Meminimalisir faktor pencetus stres bagi ayam sangat penting terutama pada awal kehidupan ayam. Jika ayam menderita cekaman baik karena faktor internal ataupun eksternal bisa mengakibatkan daya tahan tubuh ayam menurun. Sehingga agen-agen patogen bisa mudah menginvasi tubuh ayam. Jumlah virus di lapangan yang tinggi akan meningkatkan resiko terkena Gumboro. Antibodi induk ayam hanya bisa melindungi sampai umur sekitar 2-3 minggu, dan daya netralitasnya pun terbatas, jika agen infeksi yang harus dinetralkan terlalu banyak, jumlah antibodi tidak bisa mencukupi sehingga ayam akan kalah juga.

Untuk mengurangi kerja ayam dalam menetralkan antigen, meminimalkan jumlah virus di lapangan sangatlah penting. Ini dilakukan dengan persiapan kandang yang benar-benar baik sebelum kedatangan ayam. Sebelum dipakai kandang harus dicuci kering dan basah sampai bersih, kemudian dilakukan desinfeksi berulang. Lantai kandang juga harus diperlakukan khusus, setelah dicuci bersih diberi larutan soda api kemudian dicuci ulang. Setelah itu diberi larutan kapur hidup. Penyemprotan insektisida ke lantai, langit-langit, tiang, dinding dan sekitar kandang perlu dilakukan untuk membunuh serangga seperti semut, kumbang franky (Altophobius, sp) dll yang bisa menjadi reservoir virus IBD. Penyemprotan kandang secara rutin setelah ayam masuk kandang dengan larutan desinfektan (seperti golongan iodin) akan sangat membantu meminimalisir jumlah virus.

Pemberian antibiotika berspektrum luas selama 3-5 hari pertama kehidupan anak ayam akan membantu mengeliminasi bakteri yang ada pada anak ayam, diharapkan akan mengurangi kasus radang omfalitis sehingga penyerapan kuning telur bis optimal. Selain itu dengan memperkuat kondisi tubuh anak ayam dengan pemberian multivitamin secara rutin akan membantu mengurangi pengaruh cekaman pada anak ayam .

Pencegahan koksidiosis dengan vaksinasi ataupun pemberian koksidiostat diharapkan bisa meminimalisir kejadian koksidiosis pada ayam dan diharapkan secara tidak langsung akan mengurangi kejadian Gumboro ataupun menurunkan tingkat keparahan koksidiosis. Jika ayam terkena koksidiosis pada minggu-minggu awal biasanya resiko terkena Gumboro lebih besar dan parah.

Biosekuriti

Biosekuriti merupakan suatu usaha pengamanan biologik yang bertujuan untuk mencegah masuknya agen-agen patologik ke tubuh ayam. Tidak hanya meliputi proses desinfeksi kandang dan lingkungan, namun merupakan suatu usaha yang terpadu dan berkesinambungan dari tingkat konseptual, struktural dan operasional. Meliputi tata letak, lokasi farm dan kandang, bangunan kandang, pemagaran serta bangunan pendukung seperti kantor, mess karyawan, gudang pakan atau telur, ruang ganti baju, car dip. Juga pola replacement yang all in all out.

Lokasi farm yang tidak berdekatan dengan farm tetangga, hanya terdapat satu macam spesies unggas saja di lokasi, adanya pagar sekeliling farm yang memisahkan farm dengan lingkungan sekitar, dan pola pemeliharaan all in all out, akan mengurangi resiko munculnya kasus penyakit infeksius.

Ketepatan pemilihan vaksin

Pemilihan vaksin yang cocok dengan virus di lapangan sangat penting. Pada saat ini ada banyak macam jenis vaksin yang dijual di pasaran. Dari yang bersifat mild sampai yang intermediate plus. Vaksin yang tergolong mild virusnya bisa menembus titer antibodi induk pada angka 125. Intermediate pada titer 250, sedangkan yang intermediate plus bisa menembus titer di angka 500-800. Berdasarkan grup molekulernya virus gumboro digolongan dalam 6 macam virus. Di Indonesia kebanyakan dari jenis group molekuler 3, 4 dan 5. Kita harus jeli dan pintar dalam memilih produk yang demikian banyaknya di pasar. Vaksin yang mahal tidak selalu menjamin bebas dari kebocoran vaksinasi. Kecocokan strain virus dengan lingkungan setempat harus diutamakan. Jika suatu jenis vaksin sudah cocok di farm kita lebih baik jangan diubah. Virus vaksin yang terlalu keras sebaiknya hindari diberikan terlalu dini, karena bisa merusak sel-sel limfoid di bursa.

Ketepatan Waktu Vaksinasi

Hal yang tak kalah penting untuk meminimalisir kebocoran vaksinasi adalah penentuan waktu yang tepat kapan sebaiknya vaksinasi dilakukan. Untuk dapat menentukan waktu vaksinasi yang tepat, pengukuran maternal antibodi (MAb) terhadap IBD mutlak harus dilakukan. Karena pembibit tidak pernah memberitahukan titer antibodi dari induknya. Pemeriksaan biasanya dilakukan dengan teknik ELISA. Dengan mengetahui status MAb nya kita dapat melihat tingkat keseragaman titer dan menghitung kecepatan penurunannya, sehingga dapat diperkirakan waktu yang tepat untuk vaksinasi. Vaksinasi yang dilakukan pada saat titer MAb masih tinggi tidak akan efektif, virus vaksin justru akan dinetralisir oleh antibodi sehingga virus tidak akan bisa multiplikasi dan pada akhirnya tidak akan muncul respon vaksinasi yang diharapkan. Dan bisa jadi jika ada virus lapangan yang bisa menembus kekebalan ayam, kejadian Gumboro akan muncul.

Kendala dalam penentuan waktu vaksinasi ini adalah ketidakseragaman MAb dari masing-masing individu. Hal ini terjadi karena DOC berasal dari individu induk yang berbeda-beda baik yang seumur atau bahkan berlainan umur. Oleh karena itu pada saat DOC masuk kita harus mencatat no batch yang biasa ada pada masing-masing box. Ayam yang berlainan no batch biasanya berbeda data induk dari telur tetasnya. Dan untuk masing-masing no batch yang berbeda kita mengambil sample darahnya. Jumlah DOC yang kita ambil untuk sampel minimal 20 ekor. Dan satu hal yang harus kita perhatikan DOC yang kita ambil darahnya haruslah yang sehat bukan DOC yang performansnya jelek, agar titer yang didapat merupakan gambaran titer MAb sebagian besar ayam . Kalau kita ambil DOC yang jelek, bisa jadi gambaran titer yang kita dapat juga kurang bagus, dan itu bukan pencerminan dari kelompok ayam tersebut.

Untuk penghitungan prediksi waktu vaksinasi biasanya digunakan rumus van Deventer. Rumus ini dapat dipakai baik untuk ayam pedaging, petelur maupun pembibit. Hal yang harus diketahui adalah waktu paruh MAb IBD berbeda untuk setiap tipe ayam, untuk ayam pedaging 3-3,5 hari, ayam petelur 5-5,5 hari, pembibit 4,5 hari. Selain itu kita juga harus tahu jenis vaksin IBD yang akan digunakan, apakah mild, intermediate ataupun intermediate plus, karena ini untuk mengetahui break through titer (angka titer di mana virus vaksin bisa menembus MAb ayam) dari virus vaksin. Jika menggunakan vaksin yang mild break through titer nya sekitar 125, intermediate plus sekitar 500 dan yang hot di titer 1000.

Cara penghitungan prediksi waktu vaksinasi :

Hari vaksinasi = T1/2 x ( Log2 titer – Log2 target titer)) + umur saat sampling + angka koreksi

T1/2 : waktu paruh MAb (broiler : 3 hari, layer: 5, breeder: 4,5 hari)
Titer: titer MAb (jika CV bagus vaksinasi bisa sekali untuk perlindungan 75 %, namun jika CV jelek vaksin 2 kali untuk perlindungan di 20 %dan 70 % atau 40 dan 90 %)
Titer target: titer MAb di mana virus vaksin bisa menembusnya ( mild: 125, intermediate plus: 500, hot: 1000) tergantung pada spesifikasi masing-masing produk vaksin
Umur sampling: Umur pada saat pengambilan darah
Angka koreksi: tambahan hari jika sampling dilakukan pada umur ayam 0-4 hari (diasumsikan pada 4 hari pertama kehidupan ayam belum terjadi penurunan MAb karena masih adanya penyerapan kuning telur, jika sampling umur 1 hari koreksinya 3, umur 2 hari koreksinya 2, 3 hari koreksinya 1 dan umur 4 hari koreksinya 0).

Kasus Gumboro tidak bisa kita anggap enteng dan sepele, baik berat ataupun ringan akan merugikan farm kita, namun kebocoran vaksinasi tersebut masih bisa kita minimalisir. Tentunya dengan eliminasi faktor-faktor pencetus, sikap disiplin dan konsistensi dalam penerapan manajemen pemeliharaan seperti persiapan kandang yang baik, pemilihan DOC yang berkualitas, menjalankan manajemen pemeliharaan yang sesuai stándar, penerapan biosekuriti yang konsisten, pemilihan jenis vaksin dan waktu vaksinasi yang tepat diharapkan bisa menekan bahkan menghilangkan kasus IBD di farm kita, sehingga kerugian ekonomis akibat IBD bisa kita hindari. Ratriastuti Suwadji


Sumber
di Senin, Maret 18, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Tips Memelihara Ayam Bangkok Remaja


Ayam bangkok sesudah berumur dua bulan mulai memasuki masa remaja. Berhasil tidaknya pemeliharaan ayam remaja sangat tergantung dari cara peternak membesarkan anak ayam. Apabila dipelihara dengan baik, tentu pertumbuhanya akan berlangsung dengan cepat dan angka kematianya pun cukup kecil. Maka ketika memasuki remaja, maka pemeliharaanya menjadi lebih mudah. Namun, tidak semua peternak ayam bangkok memulai usahanya dari memelihara anak ayam. Sebab, bisa membeli dari peternak lain ayam yang sudah remaja.

Dengan cara seperti itu, ia tidak perlu memeliharanya sejak kecil, termasuk menyediakan kandang khusus dan alat pemanas. Keuntungan memelihara ayam remaja dengan cara membeli antara lain adalah lebih memudahkan pemeliharaan, mortalitas rendah dan pemilihan jenis kelamin jadi lebih mudah.

Pemeliharaan ayam remaja lebih mudah dilakukan dari pada ayam anakan, karena pada saat seperti itu pertumbuhan bulu dan pengaturan suhu tubuh sudah sempurna. Pengaruh luar terhadap suhu dingin tidak menjadi hambatan yang serius. Sebagai langakah awal pemeliharaan, peternak perlu menyiapkan kandang perawatan untuk ayam remaja, Kandang baru ini dapat berupa bren, battery, litter maupun postal. pemindahan ke kandang baru harus dilakukan dengan hati-hati, sebab perubahan lingkungan dapat menyebabkan ayam mengalami stress dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyesuaikan diri. Oleh sebab itusangat dianjurkan kepada para peternak untuk memberikan obat anti stress kedalam air minumnya sebelum melakukan pemindahan.

Sewaktu melakukan pemindahan tersebut, peternak sekaligus dapat mengadakan seleksi terhadap bobot ayam-ayam tersebut. Ayam yang memiliki pertumbuhan badan cepat dimasukkan dalam kandang yang sama, sedangkan ayam yang agak lambat pertumbuhanya dimasukkan ke kandang lainya. Hal ini berguna untuk menghindari kompetisi dalam berebut makanan, sebab ayam yang kecil biasanya kalah bersaing dalam aktivitas termasuk mencari makan. Ayam yang kurang aktif cukup terbelakang harus disingkirkan sebab jika terus dipelihara akan sakit-sakitan dan akan menularkan penyakit ke ayam yang lain. Dengan adanya seleksi ini, peternak dapat ;ebih menhemat tenaga dan biaya.

Dalam pemeliharaan ayam remaja, kita tidak perlu memisahkan ayam jantan dan ayam betina nya. Umur dua bulan belum memungkkinkan ayam-ayam tersebut untuk kawin. Pemasukan ayam kedalam kandang hendaknya selalu diperhatikan antara jumlah yang dipelihara dan luas kandang. Pedoman mengenai kapasitas atau daya tampung kandang yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
1.     15     ekor/m2 untuk ayam umur 2-3 bulan.
2.     5-10 ekor/m2 untuk ayam umur 3-5 bulan.
3.     3-5    ekor/m2 untuk umur 5-7 bulan.

Setelah memasuki umur 5 bulan, ayam dengan jenis kelamin berbeda sudah bisa dipisahkan guna menghindari kemungkinan ayam terlalu cepat mengalami dewasa kelamin. Perkawinan yang terlalu muda perlu dihindarkan karena keturunan yang di hasilkan mempunyai kualitas yang kurang baik. Oleh karena itu peternak perlu memisahkan ayam jantan dan betina dalam keandang tersendiri. Tempat pakan dan minum pada masa seperti ini sebaiknya di tempatkan diluar kandang dan dimasukkan jika hujan. Pakan yang diberikan sebaiknya dalam bentuk kering, supaya sisa-sisa pakan tidak menjamur dan menimbulkan bau yang kurang sedap. Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam sehari, masing-masing pagi dan sore hari. Sedangkan air minum diberikan secara bebas tanpa penjatahan melalui pipa atau bambu yang dibelah dua.

Sumber

di Senin, Maret 18, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Sabtu, Maret 16, 2013

Asal Muasal Ayam Ketawa


Menurut dari penuturan salah seorang tokoh masyarakat dari Sidrap mengatakan bahwa dahulunya Ayam ketawa hanya dipelihara dan berkembang di lingkungan kerajaan/kraton Bugis terutama di kalangan Bangsawan Bugis yang merupakan symbol status sosial. Selain itu dijelaskan pula bahwa masyarakat Bugis memiliki budaya yang selalu menyebutkan Keberanian, Kesuksesan dan Keberhasilan seseorang dengan menyebutkan istilah ‘JANTAN’.

Dipastikan hampir semua lapisan masyarakat Indonesia mengetahui bahwa seorang Pahlawan Nasional asal Sulawesi Selatan yang bernama Sultan Hasannudin terkenal dengan sebutan “Ayam Jantan Dari Timur”.Gelar tersebut disematkan karena keberanian dan perjuangannya yang luar biasa tanpa kenal kata menyerah untuk mengusir penjajah Belanda dari bumi Sulawesi Selatan walaupun harus dengan jalan Perang. Karena terbatasnya masyarakat yang memelihara dan mempunyai Ayam Ketawa (Manu’ Gaga’) menyebabkan terbatasnya penyebaran Ayam Ketawa di tengah-tengah masyarakat dan tidak sepopuler seperti ayam kampung lainnya.


Pada waktu dan tempat yang berbeda salah seorang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah asal Kabupaten Sidrap menjelaskan secara lebih detail lagi bahwa daerah awal penyebaran Ayam Ketawa berada di sekitar Kecamatan Panca Rijang, Kec Baranti dan sekitarnya , diantaranya kampung Simpo, Arasi’e, Rapang, Benteng, Paseno dan Tonronge. Kampung-kampung tersebut dahulunya merupakan kampung-kampung tua yang masuk dalam wilayah bekas pusat Kerajaan Bugis
yang disebut daerah Rappang.

Di mulai pada tahun 2005 guna mendorong pelestarian dan penyebaran Ayam Ketawa (Manu’ Gaga’) Pemerintah Kabupaten Sidrap yang di pimpin oleh Bupatinya saat itu yang memberikan perhatian terhadap satwa langkah tersebut dengan tujuan agar tetap lestari dan tidak musnah selanjutnya mengeluarkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat memotivasi masyarakat untuk memelihara Ayam Ketawa, diantaranya dengan mengadakan Perlombaan2, Penyuluhan tentang cara Pemeliharaan, Perawatan serta Penyediaan Vaksinasi secara Gratis dll. Seiring dengan perkembangan zaman dan sejalan dengan kebijaksanaan yang telah ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Sidrap lama kelamaan Ayam Ketawa tersebar dan mulai banyak dipelihara oleh semua lapisan masyarakat di Sidrap dan sekitarnya bahkan pelan tapi pasti telah menyebar ke seluruh Wilayah NKRI walaupun dalam jumlah yang terbatas. Hal ini karena Ayam Ketawa memiliki keunikan.

pada suaranya saat berkokok dimana saat berkokok Ayam Ketawa mengeluarkan suara seperti orang ketawa dengan interval suara cepat disebut Garetek dan dengan interval suara Lambat disebut Gaga’ serta suara mendayu-dayu disebut Dodo.

Selain memiliki suara yang unik Ayam Ketawa juga mempunyai warna bulu yang menarik dan di dukung oleh bentuk tubuh yang enak di pandang mata.

Bangsa Indonesia harus bangga dan bersyukur karena mempunyai satwa unggas jenis Ayam yaitu Ayam Ketawa yang tidak ada duanya di dunia dengan kata lain hanya ada di Indonesia khususnya Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan.

Sumber

di Sabtu, Maret 16, 2013 2 komentar:
Berbagi

Tips Melatih Ayam Ketawa



Pada dasarnya ayam ketawa tergolong dari beberapa jenis ada yang bersuara pelan atau slow ada yang ber suara cepat dan ada yang bersuara pendek nah sekarang saya akan memberikan beberapa tips yang bisa di gunakan agar ayam ketawa dapat bersuara lebih panjang  dengan cara dilatih sejak dini adapun cara pelatihan ayam tersebut sebagai berikut:




  1. bersihkan kandang secara berkala / rutin (hal ini dilakukan agar si ayam dapat merasa senang dan nyaman)
  2. mandikan si ayam minimal 3 hari sekali agar ayam tersebut selalu merasa segar dan nyaman.
  3. setelah di mandikan si ayam di jemur pada jam 10 pagi selama 30 menit.
  4. biarkan ayam bertengger pada tempat yang di sediakan / tempat bertengger.
  5. pada saat si ayam berkokok rekam dan putarkan agar si ayam merasa bahwa ada ayam yang lain disekitarnya dan si ayam bemberikan tanda kehadiran dirinya dengan cara berkokok ( jika memiliki rekaman suara ayam yang lain akan lebih baik )
  6. berikan ramuan jamu khusus ayam ketawa ramuan tersebut terdiri dari:  jahe, madu, tomat,dan bayam. cara pembuatanya adalah rebus tomat dan bayam kemudian dinginkan, lalu blender bersama jahe dan madu. cara pemberian jamu masukkan jamu yang sudah dibikin kedalam suntikan yang sudah di sterilkan dan di buang jarumnya lalu masukkan / suntikkan kedalam mulut ayam tersebut.
  7. 1 hari setelah di beri jamu tadi beri makan jangkrik sebanyak 10 ekor.

Sumber

di Sabtu, Maret 16, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Cara Memelihara Ayam Kalkun

Daging Ayam Kalkun memang belum begitu populer dalam dunia Kuliner di Indonesia. Wajar saja karena kebanyakan ternak Ayam kalkun di Indonesia sebagian besar hanya untuk hiasan atau hewan klangenan. Namun di negara lain olahan daging kalkun banyak dijumpai di berbagai restoran. Terlepas dari untuk apa tujuan ternak ayam kalkun, harganya lumayan tinggi dibandingakn dengan ayam negeri. Satu ekor ayam kalkun bisa mencapai 300-400 ribu, jika ditekuni bisnis ternak ayam kalkun bisa mendatangkan keuntungan yang lumayan.

Ayam kalkun memang bukan ayam asli dari Indonesia, asal-usulnya cukup simpang siur. Di Eropa ayam kalkun dikenal dengan nama Turkey karena konon asalnya dari negara Turki. Ayam Kalkun sendiri terdiri atas beberapa species. Spesies ayam kalkun tersebut sesuai dengan bentuk tubuh, warna bulu dan beberapa karakter yang dapat dibedakan antara species yang satu dengan yang lain.

Potensi bisnis ayam kalkun bisa ditujukan untuk tujuan daging dan ayam hias. Ayam Kalkun dikenal memiliki bobot tubuh yang bisa mencapai 5 kilogram per ekor, sehingga cocok untuk ayam pedaging. Selain ukuran yang besar Ayam Kalkun jantan memiliki bentuk tubuh dan bulu yang indah, sehingga cocok untuk hiasan di rumah.

Cara Memelihara ternak Ayam Kalkun
Dalam menjalankan bisnis ternak ayam kalkun ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan. Ternak ayam kalkun memang sedikit lebih rumit dibandingkan dengan ayam kampung atau ayam jenis lainnya. Tingkat kematian ayam kalkun apalagi anakan cukup tingi sehingga perlu ekstra hati-hati dalam pemeliharaannya.

1. Pemilihan Bibit Ayam Kalkun
Pemilihan bibit Kalkun cukup penting, bibit kalkun yang baik salah satunya ditandai dengan pertumbuhan yang cepat, nafsu makan yang tinggi, bebas penyakit dab sehat. Pilihlah dari penyedia bibit yang sudah dikenal memiliki pengalaman dan kredibilitas yang baik.

2. Lokasi Dan Kandang Kalkun
Lokasi kandang kalkun dipilih pada tempat yang tidak lembab dan jika memungkinkan menghadap ke arah timur. Hal ini ditujukan agar pada pagi hari kandang kalkun terkena sinar matahari. Kandang yang banyak terkena sinar matahari akan membuat ayam kalkun lebih sehat. Kandang umbaran terbatas memungkinkan Ayam Kalkun bebas berkeliaran namun tetap aman dari kriminalitas atau predator.

Bentuk Kandang kalkun bisa menyesuaikan dengan kondisi lahan yang tersedia. Namun harus cukup luas dan jangan terlalu padat. Jika terlalu sempit atau terlalu padat bulu-bulu ayam kalkun akan rusak. Selain itu ayam kalkun jantan dewasa suka sekali berkelahi satu dengan yang lain. Pisahkan ayam kalkun yang berbeda ukuran, ayam kalkun kecil akan kalah bersaing dalam berebut makanan dengan kalkun dewasa.

3. Perawatan Dan Pemberian Makanan Ayam Kalkun
Perawatan ayam kalkun merupakan hal yang cukup rumit dan butuh ketelitian. Makanan yang mengandung nutrisi yang baik akan mendukung pertumbuhan ayam kalkun. Dalam masa pertumbuhan ayam kalkun memerlukan nutrisi yang lebih baik. Berikan Konsentrat BR1 Dan BR2 sesuai usia mereka. Makanan lainnya hampir sama dengan ayam kampung atau ayam lainnya. Misalnya bekatul, jagung, nasi dan lain-lainnya,berikan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Selain itu ayam kalkun suka dengan sayur dan daun-daunan. Berikan sayur dan daun-daunan untuk memenuhi gizi mereka. Selain makanan, minuman juga merupakan hal penting yang harus selalu tersedia bagi mereka. Untuk pencegahan penyakit, selain kondisi lingkungan dan makanan yang terjaga, ayam kalkun perlu diberikan vaksin seperti vaksin ayam lain. Berikan pula tambahan vitamin semasa ayam kalkun sehat. Jika ada ayam kalkun yang sakit segera pisahkan dari ayam yang sehat agar tidak menular.

Sumber
di Sabtu, Maret 16, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Gangguan Organ Reproduksi Pada Ayam Petelur


Berbagai macam gangguan pada organ reproduksi ayam - Organ reproduksi merupakan rangkaian dari salah satu kompleksitas system metabolism ayam yang begitu urgent. Saling sinergi, berkait antara satu dan lainnya, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, satu mengensampingkan yang lain. Tapi system organ reproduksi  yang terpenting, ini berhubungan dengan proses produksi pembentukan telur terjadi di sini. Kesempurnaan dari organ reproduksi menjamin, produksi telur yang optimal, kontiyu berkesinambungan, dan menghasilkan profit secara maksimal. Jika terjadi sedikit saja gangguan, produksi telur pasti drop.

Beberapa gangguan sudah bisa di pediksi sebelumnya, seperti penyakit NCD ( New Castle Disease ), EDS ( Egg Drop Syndrome ), IB ( Infectious Bronchitis ), AI (Avian Influenza ) dan satu lagi penyakit CRD (Chronis Respiratory Disease ). Ke lima macam penyakit ini nanti saya bahas pada topic tersendiri agar lebih leluasa. Rencananya dengan judul “ 5 Penyakit Penurun Produktivitas telur Ayam “ Tetapi kebanyakan belum di ketahui sebab-sebab spesifiknya seperti PROLAPSE, SALPINGITIS, Peneluran dalam tubuh, OVIDUCT, pecah, Telur tidak dapat keluar dari OVIDUCT, Kuning telur pecah, HINDROP ASCITES. Biasanya gangguan tersebut yang sering muncul, baiklah kita bahas satu persatu.

Prolapse adalah keadaan dimana ujung saluran Oviduct  ikut keluar dari cloaka saat proses peneluran. Dan setelah telur keluar,  ujung Oviduct  tersebut tidak bisa kembali masuk ke cloaka.Sehingga memancing timbulnya sifat Kanibalisme, saling mematuk yang berakibat pada kematian.Kejadian Prolapse kebanyakan pada masa ayam Layer belajar bertelur.

Sebab-sebab Prolapse belum diketahui secara pasti. Beberapa pendapat mengatakan di sebabkan tidak seimbangnya hormone tertentu, adanya infeksi cacing, ayam bertelur terlalu muda, ukuran telur terlampau besar, dan lainnya. Ayam penderita Prolapse harus di keluarkan dari kandang, kalau ujung Oviduct  sudah membengkak, luka dan kotor maka ayam harus di afkir. Jika belum bengkak dan tidak terluka maka masih bisa kita usahakan untuk di sembuhkan. Sediakan minyak goreng, ambil ayam pegang , dengan cara di kempit di antara kaki kita dengan kepala ayam menghadap ke belakang. Oleskan minyak goreng pada Oviduct yang keluar, lalu jari telunjuk di olesi minyak. Dengan berlahan dorong ujung Oviduct masuk cloaka, setelah masuk, tahan dengan jari telunjuk kurang lebih 10 menit, hingga ujung Oviduct agak kaku dan tidak keluar lagi. Biasanya ayam akan sembuh, jika pada peneluran esok paginya, ujung Oviduct keluar lagi, tak ada jalan lain : AFKIR.

SALPINGITIS :
Salpingitis adalah infeksi bakteri pada Oviduct yang jadi membesar, dan penuh berisi perkejuan ( gumpalan-gumpalan putih kekuningan ) . Infeksi ini berhubungan dengan penyakit CRD kompleks/ COLIBACILLOSIS.  Salpingitis muncul berhubungan dengan keteledoran peternak soal manajemen Bio Security yang kurang optimal. Gampangnya sanitasi kesehatan dalam lokasi kandang amburadul.

HINDROP ASCITES :
Kejadian dimana bagian rongga abdomen/ perut membesar hingga bisa menyentuh lantai saking besarnya. Berwarna merah, bila di sentuh terasa keras dan panas. Jka dilakukan bedah bangkai terdapat Oedema yang berisi cairan dari rongga abdomen karena proses HIPOPROTEINNEMIA ( Rendahnya kandungan protein plasma menyebabkan merembesnya cairan dari pembuluh darah ). Ayam yang terserang Hindrop Ascites tidak menampakkan seperti ayam sakit, sebab nafsu makan dan minum ayam ini masih normal. Bisa juga karena proses HIPOKSIA ( Penurunan kandungan oksigen dalam udara karena pada dataran tinggi atau juga karena kandang dengan ventilasi yang jelek, kandang dengan kepadatan tinggi, debu, amoniak dan kelembaban tinggi. Penyebab utama adalah AMONIAK.

PENELURAN DALAM TUBUH :
Kondisi ini terjadi kalau sebutir telur yang masih berada dalam oviduct, dipaksa keluar dari bagian atas oviduct dan masuk dalam rongga, berkembang menjadi tumor. Ayam di afkir.

OVIDUCT PECAH :
Kejadian yang sangat jarang terjadi, bisa di lihat jika hanya oviduct di bedah. Disebabkan , adanya perintang di saluran oviduct. Kuning telur tidak dapat mencapai uterus, jatuh pada rongga abdomen, akhirnya menjadi tumor. Ayam di afkir.
             
KUNING TELUR PECAH :
Kuning telur pecah di dalam ovaria, sehingga melumuri bagian ovaria yang berakibat pada kematian. Kejadian banyak pada ayam petelur yang berproduksi begitu tinggi/ atau saat pindah kandang.

TELUR TIDAK DAPAT KELUR DARI OVIDUCT :
Telur menyumbat saluran reproduksi, menutup di bibir dalam cloaka. Ayam telah berusaha keras tapi telur tak bergerak sama sekali. Bahkan memutar telur di dalam saja sama sekali tidak bisa, sampai bulu ayam berdiri semua dan posisi ayam seperti jongkok, wajahnya kelihatan “ ngeden “

Ayam harus segera di ambil tindakan, telat sehari saja, ayam di jamin mati. Ambil ayam , jepit dengan dua kaki kita, kepala hadap belakang. Ambil minyak goreng, olesi bibir luar cloaka dan telur yang sedikit sudah kelihatan. Setelah terolesi dorong pelan, telur sedikit ke dalam, kemudian putar telur dan olesi minyak goreng lagi, putar-putar telur sambil terus di olesi minyak. Saat terasa sudah agak kendur, raba perut ayam usahakan jari-jari tangan berada bi belakang posisi telur. Berlahan sekali tekan jari-jari keluar sampai telur sedikit-sedikit keluar, sambil terus di olesi minyak hingga keluar.

Sumber
di Sabtu, Maret 16, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Penyakit Diare Pada Ayam



Ayam yang mengalami mencret atau diare tidak hanya disebabkan adanya infeksi kuman penyakit (faktor infeksius) tetapi bisa diakibatkan faktor non infeksius, seperti tata laksana pemeliharaan yang kurang baik. Oleh karena itu sebelum melakukan pengobatan alangkah lebih baiknya dilakukan diagnosa penyakit untuk mencari agen atau faktor penyebab serangan penyakit tersebut. Agen atau faktor yang dapat menyebabkan diare tercantum pada tabel 1.

Penanganan kasus diare hendaknya diawali dengan melakukan diagnosa penyakit secara tepat sehingga treatment yang akan dilakukan sesuai dengan kasus yang dihadapi. Penanganan kasus diare yang disebabkan faktor infeksius, yaitu serangan bakteri (CRD, kolera, salmonellosis atau colibacillosis) bisa dilakukan dengan pemberian obat (antibiotik), koksidia (kokdiosis) diberikan antikoksidia atau cacing diberikan anthelmintika. Khusus untuk serangan virus (ND dan Gumboro) pemberian obat hanya membantu menekan infeksi sekunder oleh bakteri. Sedangkan untuk ND dan Gumboro tidak bisa diatasi dengan pemberian obat tetapi dikendalikan melalui vaksinasi. Saat ayam terserang ND, bisa dilakukan revaksinasi dengan menggunakan Medivac ND Clone 45. Keberhasilan revaksinasi darurat ND tersebut dipengaruhi oleh tingkat keparahan serangan ND.

Penanganan kasus non infeksius disesuaikan dengan faktor penyebabnya. Misalnya saja kasus heat stress maka penanganannya dengan memperbaiki sistem ventilasi udaranya. Setelah faktor penyebabnya diatasi maka pemberian vitamin dan elektrolit diperlukan untuk menjaga stamina dan mempercepat pemulihan.

Sumber





di Sabtu, Maret 16, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Faktor yang mempengaruhi daya tetas Ayam Petelur


Ayam Petelur mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhi daya tetas dari telur yang mereka hasilkan, berikut adalah faktor - faktor yang mempengaruhinya :



  1. PEMULIABIAKAN KELUARGA : Perkawinan antar keluarga atau antar saudara atau antara anak dan induk atau perkawinan Inbreeding, tanpa seleksi yang ketat untuk daya tetas yang tinggi, terbukti sangat merugikan breeder/ penetas. Seorang penetas sejati harus memiliki gallur ayam murni dari standart stock, grand parent stock, parent stock dan final stock. Jika penetas tidak memiliki ayam murni diatas maka belum bisa disebut Bredeer. Hanya usaha untuk memperbanyak anakan/DOC dan pasti mutu DOC-nya masih perlu dipertannyakan.
  2. GEN LETHAL dan GEN SEMI LETHAL : Ada 14macam gen lethal yang mematikan atau dapatmematikan embrio didalam telur pada waktu penetasan telur. Gen yang langsung mematikan embrio di sebut gen Lethal, sedang yang mematikan secara tidak langsung disebut gen semilethal.Gen lethal ini bisa muncul saat perkawinan Inbreding terjadi.
  3. RANSUM PAKAN : Ransum pakan bibit indukan harus mengandung nutrisi-nutrisi yang di butuhkan meliputi : protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, D3, E, K, B2, B12, asam panthotenant, mineral : kalsium, mangan(Mn), selenium(Se).
Sumber
di Sabtu, Maret 16, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Manfaat Kunyit Untuk Ayam Aduan


kali ini saya akan berbagi tentang manfaat kunyit untuk Ayam Aduan yang tentu rentan dengan luka - luka sehabis bertanding. manfaat dari artikel ini tentunya bisa menekan biaya dan lebih alami, sehingga khasiatnya bisa lebih terjamin.

Manfaat Kunyit untuk ternak ayam aduan :
A. Obat Dalam
Umbi yang berumur lebih dari satu tahun dapat dipakai sebagai obat, umbi (rimpang) kunyit berkhasiat :
  • dapat mendinginkan badan ketika ayam terjangkit panas dalam atau saat kondisi panas
  • dapat membersihkan sisa kotoran pada saluran pencernaan sehingga zat  beracun tidak tersisa
  • membantu merangsang melepaskan kelebihan gas di usus
  • dapat menghentikan pendarahan dan mencegah penggumpalan darah.



B. Obat Luar
  • Bisa digunakan untuk mengobati pembengkakan setelah bertanding dengan cara diberehkan pada luka.
  • Digunakan sebagai parem di campurkan dengan Gambir & kapur sirih, borehkan cairannya ke sekujur badan ayam aduan, & dapat mempertebal kulit sehingga tahan gigitan serangga
  • Mengobati mata bengkak dengan cara teteskan cairan kunyit pada mata
  • Mengobati hidung yang berair karena pilek, dengan cara bersihkan hidung ayam aduan dengan cairan kunyit yang di panaskan
  • Mengobati turun urat caranya kunyit & daun sereh direbus, cairannya digunakan untuk mengkompres kaki ayam

KANDUNGAN KIMIA :
  • Kurkumin, desmetoksikumin sebanyak 10%
  • bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5%
  • minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%,
  • Zingiberen, felandren , sabinen , borneol dan sineil. 2,5%
  • Lemak sebanyak 1 -3%,
  • Karbohidrat sebanyak 3%, 
  • Protein 3%
  • Pati 8%
  • Garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium hingga 100 %
Silahkan mencoba dan tentunya silahkan diamati hasilnya . Semoga bermanfaat :)

Sumber


di Sabtu, Maret 16, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Nama Lain Ayam Kalkun


Nama lain hewan Kalkun – spesies asal Amerika Utara ini disebut M. gallopavo sedangkan asal Amerika Tengah disebut M. ocellata.

Kalkun hasil domestikasi yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar (Wild Turkey). Sedangkan spesies M. ocellata kemungkinan adalah hasil domestikasi suku Maya. Ada orang yang berpendapat kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari suku Maya. Alasannya kalkun suku Maya lebih penurut dari kalkun liar asal Amerika Utara, tapi teori ini tidak didukung bukti morfologis. Hasil domestikasi mempunyai pial (bagian bergelambir di bawah paruh) sebagai bukti bahwa kalkun negeri berasal dari ayam liar M. gallopavo. Kalkun M. ocellata yang dipelihara orang Maya tidak memiliki pial.
Ayam liar merupakan hewan buruan di Amerika Utara, tapi tidak seperti dalam negeri, liar gesit dan pandai terbang.

Kalkun jantan

Pertama kali ditemukan di Amerika, orang Eropa salah mengenalinya sebagai burung asal Afrika Numida meleagris yang juga dikenal sebagai “ayam turki” karena diimpor dari Eropa Tengah melalui Turki. Dalam bahasa Inggris, tetap disebut sebagai “Turkey” hingga sekarang. Kalkun termasuk genus Meleagris yang dalam bahasa Yunani berarti “unggas asal Guinea”.

Nama-nama dalam berbagai bahasa dunia untuk hasil domestikasi juga mencerminkan nama negeri asal kalkun yang “eksotik” menurut orang zaman dulu. Sekaligus terlihat kebingungan orang zaman dulu tentang negara asal kalkun. Pada waktu, orang percaya lokasi benua Amerika yang baru saja ditemukan terletak di Asia Timur.

Selain itu, orang zaman dulu suka menamakan binatang dengan nama-nama tempat yang jauh dan eksotis supaya bisa dijual mahal.

Nama lain kalkun di negara-negara:

  • Kalkun merupakan ejaan bahasa Indonesia untuk bahasa Belanda “kalkoen” yang diambil dari nama kota Kalikut di India.
  • Sedangkan Ayam Belanda merupakan sebutan bahasa Melayu untuk kalkun.
  • Dalam bahasa Denmark dan Norwegia, kalkun juga disebut sebagai kalkun
  • kalkon (bahasa Swedia)
  • Kalkuun (bahasa Jerman hilir)
  • kalkkuna (bahasa Finlandia)
  • kalakuna dalam bahasa Papiamento.
  • Dalam bahasa Nahuatl, kalkun liar disebut guajolote (ejaan lama: xuehxolotl).
  • Dalam bahasa Spanyol disebut Pavo.
  • Dalam bahasa Turki disebut hindi yang artinya “asal India.”
  • Orang Perancis juga menyebutnya d’inde (kependekan dari bahasa Perancis poulet d’inde yang berarti “ayam dari India”).
  • Dalam bahasa Katalan disebut gall dindi (ayam India).
  • Dalam Bahasa Ibrani disebut tarnegol hodu (תרנגול הודו), yang secara harafiah berarti “ayam India”. Secara kebetulan, hodu (India) merupakan homonim yang juga berarti “terima kasih” (bahasa Inggris: “thanks”). Sehingga sering ada salah pengertian, “tarnegol hodu” dikira berarti “ayam untuk Thanksgiving”.
  • Dalam bahasa Rusia disebut indiuk (индюк), indyk dalam bahasa Polandia, atau indik (אינדיק) dalam bahasa Yiddish yang semuanya berarti India.
  • Dalam bahasa Malta disebut dundjan (dibaca dondyan) yang walaupun samar-samar berarti India.
  • Dalam bahasa Arab disebut deek roumi (ديك رومي) yang berarti ayam jantan Romawi atau burung Ethiopia.
  • Dalam bahasa Portugis disebut peru, sama seperti nama negara Peru.
  • Dalam bahasa Yunani disebut gallopoula yang berarti “burung Perancis”.
  • Dalam bahasa Bulgaria disebut Пуйка (puijka) atau Мисирка (misirka) yang berarti negara Mesir.
  • Dalam bahasa Gaelik Skotlandia disebut cearc frangach yang berarti “Ayam Perancis”.
  • Dalam bahasa Italia disebut tacchino.
  • Dalam bahasa Jepang disebut 七面鳥 (shichimenchō ayam tujuh wajah?) atau 칠면조 chilmyeonjo dalam bahasa Korea.
  • Bagian kepala kalkun jantan yang tidak berbulu bisa berubah-ubah warna, sehingga orang menganggap wajah kalkun bisa berubah tergantung pada suasana hati.
  • Dalam bahasa Tionghoa disebut (火鸡) huoji karena kepalanya yang merah seperti warna api.

Reproduksi kalkun
Kalkun diketahui mempunyai kemampuan unik dalam melakukan reproduksi. Walaupun tidak ada kalkun pejantan, kalkun betina bisa menghasilkan telur yang fertil. Anak kalkun yang dihasilkan sering sakit-sakitan dan hampir selalu jantan. Perilaku ini bisa mengganggu proses inkubasi telur di peternakan kalkun.

Sumber

di Sabtu, Maret 16, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi

Jumat, Maret 15, 2013

Tips Kesehatan Untuk Ayam Hutan


Bagi Anda yang senang memelihara Ayam Hutan / ayam alas , ada 7 kiat agar Ayam Hutan / ayam alas Anda tetap sehat. Ketujuh kiat tersebut adalah membawa ayam ke tempat jauh, membuat ayam beradaptasi dengan lingkungan baru, memilih kandang yang tepat, menghilangkan bau pada kandang, mengatasi kanibal, menjaga kesehatan ayam dan memandikan ayam.



Berikut ini keterangan lebih lengkap beberapa cara merawat ayam hutan

diatas yang dapat dilakukan oleh para peternak ayam hutan agar ayam hutan selalu berada dalam kondisi sehat. Karena dapat kita ketahui ayam hutan sangat mudah stress apabila kita kurang memahami karakter ayam hutan.

1. CARA MEMBAWA AYAM KE TEMPAT YANG JAUH
  • Jika ayam hutan yang akan dibawa hanya berjumlah 1 atau 2 ekor saja, maka tempat yang akan digunakan untuk mengangkut ayam cukup berupa keranjang bamboo untuk menjaga agar jenger tetep kokok berdiri karena ayam hutan / ayam alas keindahahan terletak pada jenggernya.
  • Jika ayam yang akan dibawa berjumlah banyak, maka tempat yang akan digunakan untuk mengangkut ayam berupa kotak kemasan yang terbuat dari kakoe yu atau cukup berbahan kardus. Yang harus diingat adalah bahwa kotak kayu ataupun kerdus tersebut harus dilengkapi dengan lubang ventilasi.
  • Jika yang dibawa adalah ayam bekisar atau ayam hutan, kotak kemasan harus ditutup dengan kain berwarna gelap.
  • Proses pengangkutan harus dilaksanakan pada malam hari untuk menjaga agar ayam tidak stres.
  • Ayam juga dapat dibius dengan menggunakan obat bius berdosis rendah.


2. CARA MEMBUAT AYAM BERADAPTASI DENGAN LINGKUNGAN YANG BARU
  • Kondisi lingkungan hidup yang baru pada awalnya dibuat semirip mungkin dengan kondisi lingkungan hidup yang lama. Penyesuaian dilakukan secara perlahan – lahan.
  • Pakan ayam yang diberikan disamakan dengan pakan ayam yang biasa dimakan dilingkungan hidup yang lama. Penyesuaian dilakukan secara perlahan – lahan.
  • Setibanya dilingkungan hidup yang baru, ayam dapat diberi obat antistres dalam wujud multivitamin seperti B kompleks dan B 12. Ato dapat juga di beri jangkrik dan kroto diberi tambahan supertop atau super power


3. KIAT MEMILIH KANDANG YANG TEPAT

Pemilihan kandang harus disesuaikan dengan tabiat dari ayam yang akan dipelihara.
Misalnya :
  • Untuk ayam jenis Bekisar : kandangnya harus luas dikarenakan ayam bekisar cenderung agresif dan sering curiga sehingga sering memberontak
  • langit langit kandang ayam dilapisi dengan benda yang lunak seperti kain atau spon, hal ini dikarenakan naluri ayam hutan jika sedang panik akan mencoba untuk terbang sehingga jika langit - langit kandang tidak dilapisi maka kepala ayam hutan akan terluka
  • diberikan tempat untuk bertengger seperti misal kayu yang dibentangkan di dalam kandang

5. CARA MENGHILANGKAN BAU PADA KANDANG
  • Kotoran ayam hutan dan sisa – sisa pakan seperti sisa jangkrik dan makanan yang tercecer harus dibuang secara rutin dengan cara disapu setiap hari.
  • Jika tidak sempat untuk menyapu, kotoran ayam maupun sisa pakan bisa ditaburi dengan kapur tohor supaya tidak berbau dan hama penyakit yangterkandung didalamnya mati.
  • Ayam hutan sering diberi air minum berbahan dasar kunyit.
  • Seminggu sekali kandang harus dicuci dengan air. Semua bagian dari kandang harus disikat. Selesai dicuci, kandang harus diemur dibawah sinar matahari dengan posisi pintu dan atap dibiarkan terbuka.
  • Supaya kandang terbebas dari keberadaan tungga, tungga dapat diusir dengan cara disemprot dengan minyak tanah.
  • Tempat makan dan minum harus selalu dibersihkan setiap hari.

6. CARA MENGATASI KANIBAL

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menekan angka kanibal pada diri ayam
adalah :
  • Kepadatan tebar kandang dikurangi.
  • Pakan dengan kandungan protein hewani diperbanyak takarannya.
  • Sirkulasi udara pada kandang diperbaiki.
7. CARA MENJAGA KESEHATAN AYAM
  • Jumlah pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan kemampuan ayam hutan dalam menghabiskan pakan.
  • Kualitas dari pakan dan minum diperbaiki.
  • Sering diberi minyak ikan, tepung hati, tepung tulang dan daging.
  • Menu pagi dan sore hari adalah biji – bijian.
  • Menu pada siang hari adalah voer yang dibasahi.
  • Vitamin diberikan 3 hari sekali berupa vitachick dan AD Plex.
  • Ayam yang ditengarai sakit harus dikarantina dan diobati secara intensif.
  • Ayam sakit yang sudah lama tidak sembuh harus dimusnahkan dengan cara dibakar hal ini terpaksa dilakukan agar penyakit tidak menular ke ayam hutan lainnya yang masih relatif sehat

8. CARA MEMANDIKAN AYAM

 berikut adalah beberapa tips untuk memandikan ayam hutan
  • Ayam harus dimandikan secari rutin.
  • Pemberian obat anti kutu dapat dilakukan 1 minggu sekali.

di Jumat, Maret 15, 2013 Tidak ada komentar:
Berbagi
‹
›
Beranda
Lihat versi web
Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Unknown
Lihat profil lengkapku
Back to top!
Copyright 2013 Indextrondosoul Farm - All Rights Reserved Design by Mas Sugeng - Powered by Blogger